Pertamina Catat Penurunan Konsumsi Bahan Bakar Hingga 8 Persen

Pertamina Catat Penurunan Konsumsi Bahan Bakar Hingga 8 Persen

29 Maret 2020
Pertamina Catat Penurunan Konsumsi Bahan Bakar Hingga  8 Persen

Pertamina Catat Penurunan Konsumsi Bahan Bakar Hingga 8 Persen

RIAU1.COM - Perusahaan minyak dan gas milik negara Pertamina mencatat penurunan konsumsi bahan bakar sebesar delapan persen selama periode darurat coronavirus mengikuti kebijakan pemerintah tentang kerja jarak jauh atau bekerja dari rumah (WFH).

Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Fajriyah Usman, memastikan bahwa pasokan bahan bakar dan gas bumi cair (LPG) cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah krisis.

Saat ini, pasokan bahan bakar nasional dilaporkan cukup untuk rata-rata 23 hari, sementara stok LPG selama 17 hari, sesuai data yang dikumpulkan pada Kamis, 26 Maret 2020.

"Stok akan meningkat sejalan dengan jadwal pasokan yang ditetapkan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah," tambahnya.

Sejak implementasi program kerja jarak jauh pada 16 Maret 2020, konsumsi bahan bakar secara umum turun delapan persen menjadi 123.740 kiloliter dari rata-rata harian normal di 134.870 kiloliter.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga LPG mengalami kenaikan 0,7 persen menjadi 22.100 metrik ton dari biasanya 21.930 metrik ton

Konsumsi gas domestik non-subsidi juga meningkat sebesar 5,4 persen dari 2.050 metrik ton menjadi 2.160 metrik ton. Data ini membuktikan bahwa ada peningkatan kesadaran masyarakat untuk membeli LPG non-subsidi.

Loading...

Fajriyah selanjutnya memastikan operasi produksi, proses, distribusi, dan pemasaran akan berjalan normal meskipun status darurat dari coronavirus. Selain itu, untuk mendukung kebijakan tersebut, pihaknya mengoptimalkan layanan pengiriman melalui Call Center 135-nya.

Untuk mengantisipasi penyebaran infeksi virus, lanjutnya, Pertamina juga menyemprotkan desinfektan pada tabung LPG dan fasilitas pompa bensin, serta menerapkan prosedur tambahan seperti penggunaan masker wajah, sarung tangan, dan pembersih tangan untuk staf.

 

 

 

R1/DEVI