Mengapa Saat Gempa Tubuh Terasa Pusing dan Mual? Berikut Penjelasannya

Mengapa Saat Gempa Tubuh Terasa Pusing dan Mual? Berikut Penjelasannya

2 Agustus 2019
Foto internet

Foto internet

RIAU1.COM - Gempa M 7,4 yang mengguncang Banten, getaran terasa sangat kuat hingga Jakarta. Tak ayal, usai gempa? beberapa orang yang berada di ketinggian gedung bertingkat merasakan mual dan pusing hingga beberapa saat.

Megutip detik.com, Jumat (2/8/2019), keluhan pusing dan mual lazim dijumpai saat gempa hingga beberapa waktu setelahnya.



Para ilmuwan menyebutnya phantom earthquakes atau jishin-yoi dalam bahasa Jepang yang oleh para ahli disebut sebagai 'post-earthquake dizziness syndrome' (PEDS).

Ada beberapa teori yang menjelaskan fenomena ini. Pertama, keluhan mual dan pusing sehabis gempa terjadi dengan mekanisme serupa dengan mabuk perjalanan atau motion sickness. Saat guncangan terjadi, gerakan yang dialami tubuh dan yang teramati secara visual tidak sinkron sehingga muncul berbagai keluhan tidak nyaman.



Teori lain yang menjelaskan fenomena ini adalah fobia terhadap gempa susulan. Bahkan ketika gempa susulan tidak benar-benar terjadi, tubuh mengantisipasinya dengan kepanikan.