Sudah 200 PMI asal Malaysia Positif Covid-19 Masuk ke Kepri, Sejak Januari hingga April 2021

Sudah 200 PMI asal Malaysia Positif Covid-19 Masuk ke Kepri, Sejak Januari hingga April 2021

6 Mei 2021
Petugas memeriksa PMI asal malaysia yang masuk pelabuah nBatam/suryakepri.com

Petugas memeriksa PMI asal malaysia yang masuk pelabuah nBatam/suryakepri.com

RIAU1.COM -Sejak Januari pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia sudah berlangsung, dan hingga April 2021, sebanyak 200 orang PMI asal Malaysia yang dipulangkan melalui Batam dan Tanjungpinang tertular COVID-19.

“Dari 14 ribu PMI yang dipulangkan ke Tanah Air melalui Batam dan Tanjungpinang pada Januari-April 2021, sebanyak 200 orang di antaranya terinfeksi COVID-19. Ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap dengan metode PCR terhadap PMI yang baru tiba di Batam,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah, di Tanjungpinang.


Arif mengungkapkan jumlah PMI asal Malaysia yang dipulangkan melalui Batam jauh lebih banyak dibanding Tanjungpinang. Pemprov Kepri sudah ingatkan kepada instansi terkait agar pola penanganan PMI, seperti pemeriksaan tes usap terhadap PMI harus dilakukan secara cepat.

“Hasil pemeriksaan PCR harus diketahui paling lama sehari, jangan sampai berhari-hari karena dapat menimbulkan permasalahan,” ujarnya.


Sebanyak 142 orang PMI asal Malaysia masuk ke Batam, tujuh orang di antaranya tertular COVID-19. Seluruh PMI yang tertular COVID-19, namun tanpa gejala, diisolasi Rumah Sakit Khusus Infeksi Galang. “11 Mei 2021 nanti lebih dari 140 orang PMI asal Malaysia dipulangkan melalui Tanjungpinang,” ucapnya.

Loading...

Arif mengemukakan kedatangan PMI bukan hanya menimbulkan kekhawatiran mereka membawa COVID-19, melainkan juga menambah beban bagi keuangan daerah.

Biaya makan dan minum untuk PMI ditanggung Pemprov Kepri, Pemkot Batam dan Pemkot Tanjungpinang. Dana tersebut, menurut informasi akan dikembalikan BNPB setelah dilakukan audit oleh BPKP.

“Minimal lima hari PMI harus isolasi di Batam dan Tanjungpinang. Jika tertular COVID-19, bisa lebih dari itu,” katanya. (Suryakepri.com)