Kuat Dugaan Ada Hutan Zaman Purbakala di Kuansing

Kuat Dugaan Ada Hutan Zaman Purbakala di Kuansing

24 November 2021
Saat pembahasan hutan purbakala di Kuansing

Saat pembahasan hutan purbakala di Kuansing

RIAU1.COM - Di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau ditemui kawasan hutan zaman purbakala.

Sebab itu, Dinas Kebudayaan (Dinbud) Provinsi Riau melakukan penelitian dari tempat bersejarah tersebut awal pekan ini.

Untuk sementara, temuan alat-alat litik di Desa Logas dan serta Muara Lembu merupakan bagian perjalanan migrasi manusia dan bahkan budaya prasejarah sebelum sampai ke Gua Lidah Aer berada di Payakumbuh (Provinsi Sumbar) atau lokasi lain yang belum ditemukan untuk dikembangkan penelitian masuk dalam periode prasejarah.

Hasil ekspose seperti dijelaskan Kadisbud Riau, Yoserizal, dengan ada temuan manusia prasejarah itu dengan kronologi budaya yang sekitar Gua Lidah Aer tersebut muncul satu pertanyaan tentang dari mana mereka berasal.

"Jalur migrasi mana yang mereka tempuh untuk sampai kepada Gua Lidah Aer dan produk budaya apa mereka gunakan itu dalam kehidupan di periode budayanya," katanya. 

Sambung dia, secara singkronis, manusia di masa itu didukung teknologi peralatan batu berupa alat-alat batu serderhana yang termasuk di kelompok paleolitik. Sementara itu, alat-alat batu demikian tidak ditemukan di Gua Lidah Aer.

"Kuat dugaan temuan alat paleolitik Muara Lembu dan Logas ini sebagai bagian peralatan pendukung dari manusia prasejarah itu bermigrasi dan kemudian menghuni Gua Lidah Aer pada masa lalu,"ujarnya.

Pengembangan penelitian di daerah ini menurut Yoserizal Zein, sangat penting dilakukan karena temuan alat-alat litik di Desa Logas dan Muara Lembu ini dapat disimpulkan merupakan temuan baru bagi pengungkapan budaya prasejarah, tidak hanya di wilayah Riau, tetapi juga kawasan Sumatera.

“Bisa jadi temuan alat-alat litik di Desa Logas dan Muara Lembu merupakan bagian perjalanan migrasi manusia dan budaya prasejarah sebelum sampai ke Gua Lidah Aer (Payakumbuh) atau pun lokasi lain yang belum ditemukan atau dikembangkan penelitian yang masuk dalam periode prasejarah,” sebutnya.

Untuk mengungkap semua hal itu, kata Yoserizal, tentu harus dengan dilakukan penelitian yang lebih mendalam melalui serangkaian bagian kegiatan ekskavasi arkeologi. 

"Untuk mengetahui kronologi budaya dari sebaran alat-alat litik, maka perlu didukung analisis pertanggalanya secara laboratoris. Sehingga, nantinya diperoleh pertanggalan dari budaya litik yang ada didaerah ini," papar dia.*