Kemkominfo Akan Kirim 20 Ribu Sarjana Terpilih ke China dan India

Kemkominfo Akan Kirim 20 Ribu Sarjana Terpilih ke China dan India

15 Maret 2019
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Rosarita Niken Widyastuti. Foto: Kominfo.go.id.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Rosarita Niken Widyastuti. Foto: Kominfo.go.id.

RIAU1.COM -Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuka kesempatan untuk 20.000 orang generasi muda mendapatkan beasiswa. Peluang ini bagi generasi muda ini agar mereka dapat dididik menjaga tenaga terampil di bidang digital.

"Kebutuhan sumber daya manusia digital dalam satu tahun di Indonesia mencapai kurang lebih 600.000 orang," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo Rosarita Niken Widyastuti dikutip dari Antara, Kamis (14/3/2019).

Sebenarnya masih banyak lagi generasi muda yang dibutuhkan. Tetapi, Kemkominfo mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mendidik 20.000 orang.

Para generasi muda itu akan dididik dengan kemampuan di bidang artificial intelegnence, cyber security, bisnis digital, computing, robotica, bigdata, dan sebagainya. Hal ini sebagai upaya Presiden Joko Widodo dalam rangka akselerasi pendidikan untuk hal-hal yang dibutuhkan di era Industri 4.0.

"Kami juga membuka kesempatan kepada sarjana terpilih untuk melanjutkan pendidikan bidang teknologi informasi di dua negara yaitu China dan India," ungkap Niken.

Dua negara tersebut sangat cepat perkembangannya dalam bidang teknologi informasi. Sehingga, pendidikan bagi para sarjana terpilih ini difokuskan ke dua negara itu.

"Itu juga implementasi dari arahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan kualitas SDM bidang digital," jelas Niken.

Selama empat tahun terakhir ini, pemerintah sudah membangun Palapa Ring untuk menyambungkan
back bone dengan boardband di tiga sektor yaitu sektor barat tengah dan timur. Sektor barat dan tengah sudah mencapai 100 persen.

"Untuk sektor timur memang sedang dalam proses penyelesaian. Diharapkan tahun 2020, sektor timur juga akan terkover bahkan wilayah wilayah yang terisolir," jelas Niken.

Dua minggu yang lalu, Indonesia juga meluncurkan Satelit Nusantara 1 yang boardbrand-nya sangat besar. Sehingga, sinyal dari satelit ini bisa menyambungkan puskesmas-puskesmas, sekolah sekolah khususnya di Indonesia timur.

"Pemerintah juga sedang merencanakan pembangunan satelit yang diharapkan tahun depan dapat diselesaikan," katanya.