Dari Babi Matinggantungan Sampai Anjing Dikebiri Jadi Menu Santapan Aneh Para Raja Jawa Dulu

Dari Babi Matinggantungan Sampai Anjing Dikebiri Jadi Menu Santapan Aneh Para Raja Jawa Dulu

15 Oktober 2019
Ilustrasi rajamangsa (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi rajamangsa (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Peminat kuliner, arkeolog, dan kepala Subdirektorat Warisan Budaya Tak Benda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lien Dwiari Ratnawati membeberkan menu aneh apa saja yang kerap disantap oleh para raja-raja Jawa zaman dulu.


Itu karena saat rakyat dan kalangan kerajaan memiliki perbedaan tingkat konsumsi daging. Raja memiliki hak istimewa dalam menyantap daging bahkan makanan yang tidak biasa, dikutip dari historia.id, Selasa, 15 Oktober 2019.

"Beberapa makanan aneh itu seperti kambing yang belum keluar ekornya, penyu badawang, babi liar pulih, babi liar matinggantungan, dan anjing yang dikebiri," sebutnya.

Dalam berbagai sumber teks kuno, makanan tak biasa bagi raja itu disebut rajamangsa.

Sebutan rajamangsa terdiri atas dua kata, yaitu raja dan mangsa. Kata raja mendapat serapan dari bahasa Sanskreta, rajya. Secara harfiah berarti raja, yang bekuasa, pemimpin.

Sementara mangsa atau mansa juga dari bahasa Sanskreta, artinya daging, mangsa, makanan, pemakan daging, menghabiskan, melahap.

Rajamangsa diperuntukkan bagi penguasa tertinggi kerajaan, baik di kerajaan pusat (maharaja) maupun di kerajaan bawahan (raja). 

Meskipun rajamangsa dikhususkan untuk raja, dalam beberapa kesempatan orang di luar lingkungan istana juga dapat mencicipi santapan aneh ini. Satu diantaranya adalah penerima anugerah (waranugraha) dalam upacara sima.