Perusahaan Korsel dan Singapura Berebut Kelola Sampah di TPA Muara Fajar Pekanbaru

Perusahaan Korsel dan Singapura Berebut Kelola Sampah di TPA Muara Fajar Pekanbaru

6 Januari 2023
Pj Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat mendengarkan pemaparan utusan perusahaan pengelola sampah dari Singapura di ruang rapat MPP, Kamis (5/1/2023). Foto: Istimewa.

Pj Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat mendengarkan pemaparan utusan perusahaan pengelola sampah dari Singapura di ruang rapat MPP, Kamis (5/1/2023). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru akan memilih perusahaan yang pantas dan terbaik dalam mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar. Ada beberapa perusahaan asing yang telah mengajukan diri sebelumnya, dari Korea Selatan dan Singapura. 

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis (5/1/2023), mengatakan, PT Mars dari Singapura bekerja sama dengan Tomra mengajukan diri mengelola sampah di TPA Muara Fajar

"PT Mars ini berencana ingin mengolah tumpukan sampah di TPA Muara Fajar. Perusahaan ini dikatakan memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 750 ton dalam sehari," ujarnya. 

Perusahaan luar negeri ini dinilai cocok untuk melakukan pengolahan sampah. Apalagi daya tampung TPA Muara Fajar hampir penuh saat ini. 

"Kami perlu melakukan kajian untuk memilih perusahaan yang pantas. Kami juga akan membentuk tim untuk membahas terkait regulasi dan cara kerja," sebut Indra Pomi. 

Diberitakan sebelumnya, ada dua perusahaan Korea Selatan yang juga berminat mengelola sampah pada pertengahan tahun lalu yakni Sungan ENT Co Ltd dan PT Daehan. Dua perusahaan ini berniat mengelola sampah TPA Muara Fajar menjadi briket. 

Briket tersebut dijual ke PLTU Tenayan. Mesin pembuat briket itu sudah ada di TPA 1 Muara Fajar sejak Februari 2020. Dari studi kelayakan yang dilakukan dua perusahaan ini, pengelolaan sampah 1.100 ton per hari sangat memungkinkan dikelola secara bisnis.