Panjat Pinang, 'Hiburan Rakyat' Zaman Politik Belanda di Indonesia

Panjat Pinang, 'Hiburan Rakyat' Zaman Politik Belanda di Indonesia

15 Agustus 2020
Ilustrasi panjat pinang (foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi panjat pinang (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Perlomba panjat pinang menjadi ajang yang cukup dinanti setiap peringatan hari ulang tahun RI dibeberapa wilayah Indonesia.

Sejarah politik Tanah Air mencatat, panjat pinang merupakan sarana hiburan wajib orang-orang Belanda saat Jakarta masih bernama Batavia kemudian menyebar dinukil dari kumparan.com, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Lomba ini dinilai untuk menghina orang-orang pribumi saat Belanda menjajah atau menjadi salah satu simbol penindasan politik.

Saat itu lomba ini digelar setiap 31 Agustus dalam rangka memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda.

Memiliki nama de Klimmast, peserta panjat pinang di zaman itu memperebutkan bahan makanan dan pakaian. Dimana saat itu dua kebutuhan ini menjadi barang amat beharga dikalangan orang-orang pribumi.

Loading...

Ketika orang Indonesia bersusah payah memanjat, menginjak satu dengan lainnya, orang Belanda dengan santai menonton pertunjukkan ini dari bawah sambil bersorak sorai.

Membuat banyak orang menganggap panjat pinang hanya membawa kenangan buruk di masa penjajahan.

Terbukti, lomba panjat pinang dilarang untuk digelar di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya di Aceh.