Kampanye Online Belum Jadi Pilihan Utama Paslon, Ini Buktinya

Kampanye Online Belum Jadi Pilihan Utama Paslon, Ini Buktinya

16 Oktober 2020
Ilustrasi Pilkada 2020 (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi Pilkada 2020 (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syafrizal memastikan bahwa kampanye daring belum menjadi pilihan utama bagi seluruh paslon yang kini tengah berlaga di Pilkada 2020.

Alasannya karena masih banyak paslon memilih berkampanye tatap muka di pilkada tahun ini dikutip dari sindonews.com, Jumat, 16 Oktober 2020.

" Dari angka-angka statistik yang kita peroleh ternyata metode pertemuan terbatas dan tatap muka merupakan metode yang paling banyak digunakan," terangnya.

Padahal, pertemuan tatap muka dalam pilkada dibatasi untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Biasanya kampanye yang dilakukan itu dihadiri lebih dari 50 orang. Padahal sesuai ketentuan, pertemuan dibatasi maksimal 50 orang.

Dibuktikan dari 26 September sampai dengan 1 Oktober terjadi pelanggaran protokol kesehatan 54 kasus. Kemudian ada konser pelaksanaan konser sebanyak 3 aktivitas atau kegiatan.

Membuat pelanggaran berkumpul lebih 50 orang menjadi pelanggaran terbanyak dilakukan oleh seluruh paslon.