ROhil Masih Zona Hijau, PDP 21 Orang dan ODP 1187

ROhil Masih Zona Hijau, PDP 21 Orang dan ODP 1187

10 Mei 2020
corona ilustrasi

corona ilustrasi

RIAU1.COM -ROHIL- Rokan Hilir masih menjadi kabupaten berlabel Zona Hijau, namun kewaspadaan tetap dilakukan pemerintah darah. Menurut Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Rohil Ahmad Yusuf SSos MH dalam keterangan resmi di media center Bagansiapiapi, Sabtu (09/05).

Dia mengatakan jumlah ODP secara komulatif di Rokan Hilir mengalami kenaikan, yakni menjadi 6882 orang. Sementara yang habis masa pemantauan sebanyak 5695 orang. "Artinya, yang masih dalam pemantauan mengalami penurunan dan menjadi 1187 orang," jelas Ahmad Yusuf yang didampingi oleh Plt Kadis Kominfo, Hermanto Ssos.

Sementara itu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sebelumnya berjumlah 20 orang juga sudah mengalami perubahan. "Dimana pada hari ini ada pasien PDP yang beberapa hari lalu di rawat di RS Awal Bros Pekanbaru hari ini sudah diizinkan pulang karena sudah dinyatakan sembuh dari penyakitnya dengan hasil swab negatif," terang Yusuf.

Namun, lanjutnya lagi pada hari yang sama jumlah PDP Rokan Hilir kembali bertambah satu orang lagi. "Ya pada hari ini juga PDP kita bertambah satu orang, yakni berasal dari wilayah kerja Puskesmas Balai Jaya," ungkap Yusuf lagi.

Dimana, masih katanya lagi pasien itu dirawat di RS Santa Maria Pekanbaru. "Karena berdasarkan informasi bahwa pasien tersebut memiliki riwayat penyakit hypertensi dan Diabetes Militus (DM)," katanya.

Loading...

Bahwa PDP di Rokan Hilir secara komulatif berjumlah 21 orang yang terdiri dari 15 orang di pulangkan dengan  hasil swab negatif. "Dan 2 orang yang pada saat ini masih dirawat menunggu hasil swab," ujarnya.

Untuk itu dirinya menyarankan kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, social distansing dan phisical distansig. "Disamping melaksanakan beberapa protokol kesehatan yang lainnya," sarannya.

Hal ini menurutnya untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan covid-19. "Ya ini semua kita lakukan semata-mata sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan virus corona," tegas Ahmad Yusuf.