Besok Malam Pemkab Siak Kembali Gelar Tradisi 'Ghatib Beghanyut'

Besok Malam Pemkab Siak Kembali Gelar Tradisi 'Ghatib Beghanyut'

21 Oktober 2019
Tradisi Ghatib Beghanyut di Siak

Tradisi Ghatib Beghanyut di Siak

RIAU1.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak kembali menggelar tradisi kebudayaan turun-temurun yakni 'Ghatib Beghanyut' yang akan dilaksanakan Selasa 22 Oktober 2019 esok malam, usai salat isya.

Istilah 'Ghatib Beghanyut' merupakan kalimat dari dua unsur kata, Ghatib yang merupakan orang alim dan 'Beghanyut' yakni hanyut. Jadi, artinya rombongan orang alim yang hanyut menggunakan perahu.

Masyarakat Kabupaten Siak secara turun temurun percaya, kegiatan yang juga disebut ritual tolak bala itu, salah satu cara masyarakat membuang malapetaka dan bencana yang datang ke daerah setempat.

Dijadwalkan, kegiatan tersebut akan berlangsung di Pelabuhan Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (LLASDP) di kawasan Jalan Datuk Pesisir, Kelurahan Kampung Dalam, Siak Sri Indrapura, hingga Pelabuhan Belantik.

Diperkirakan, sebanyak 300 orang peserta mengenakan pakaian berwarna putih akan berzikir di atas kapal dan perahu yang menghilir menuju Dermaga Belantik.

"Tahun ini pesertanya tak hanya dari Kabupaten Siak saja, tapi juga ada dari Aceh, Kabupaten Batu Bara dan Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara," kata Kadispar Siak, Fauzi Asni, Senin 21 Oktober 2019.

Loading...

"Nantinya para peserta juga melantunkan dzikir yang dipimpin langsung oleh Dr Syekh H Hasan Haitami, dari Kabupaten Rokan Hulu (Rohul)," terangnya.

Kegiatan tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Pasalnya, usai berhanyut di sungai, rombongan diperkirakan akan kembali melanjutkan perjalanan ke tempat awal sejauh 5-6 kilometer.

Selain itu, peserta juga sambil melafazkan salawat dengan pencahayaan dari obor yang dibawa masing-masing peserta. "Bila ada peserta yang tidak sanggup untuk berjalan, kita juga sudah sediakan bus nantinya," pungkasnya.