Meledak 14 Kasus di Sumbar, Setelah Melandai Beberapa Pekan Terakhir

Meledak 14 Kasus di Sumbar, Setelah Melandai Beberapa Pekan Terakhir

1 Juli 2020
corona ilustrasi

corona ilustrasi

RIAU1.COM -PADANG- Meledak, sebanyak 14 warga Sumatera Barat (Sumbar) terkonfirmasi positif covid-19, Rabu (1/7). Setelah penambahan kasus positif dibawah 5 setiap hari beberapa pekan terakhir, hari ini muncul ledakan 12 kasus dari kota Padang dan 2 kasus dari Kabupaten Padang Pariaman.

Informasi ini berdasarkan data dari Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso di bawah pimpinan dan penanggungjawabnya Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, sebagaimana yang diekspos oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal.

"Melaporkan bahwa dari 697 sample swab yang dikirim berbagai rumah sakit kabupaten dan kota se- Sumbar, 679 diperiksa di Lab Unand dan 18 sample di Baso Agam sampai pukul 05.00 WIB sample yang terkonfirmasi positif bertambah 16 orang. Sebanyak 14 orang Kota Padang dan 2 orang dari Kabupaten Padang Pariaman," kata Jasman yang juga Kepala Dinas Kominfo Sumbar.

Berikutnya, menurut Jasman, warga yang terkonfirmasi sembuh juga bertambah sebanyak 7 orang lagi. Dengan demikian total warga yang telah sembuh kini berjumlah 607 orang (81,80%). Sedangkan yang masih menjalani perawatan seperti di rumah sakit, karantina dan isolasi mandiri sebanyak 104 orang (14,02%). Sementara warga yang meninggal dunia masih berjumlah 31 orang (4,18%).

Dalam hal ini, sebut Jasman, dia tidak bosan-bosannya mengingatkan pesan Gubernur Sumbar selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumbar, agar masyakat tetap waspada. Jangan menganggap bahwa dengan telah bebasnya beraktivitas, seakan virus corona juga tidak ada lagi.

Loading...

"Justru dengan telah kembalinya aktivitas seperti biasa, protokol kesehatan harus bertambah ketat lagi kita lakukan. Tetaplah jaga jarak, pakai masker, hindari kerumunan, jangan ada kontak fisik seperti bersalaman, seringlah cuci tangan, berbelanja kuliner perhatikan penjualnya apakah mematuhi protokol kesehatan atau tidak, terutama makanan yang terbuka dan lain-lain," kata Jasman.

Gugus Tugas juga mengingatkan, agar penjual makanan yang sifatnya terbuka (rumah makan, kafe-kafe dan lain-lain), para pelayan yang mengambil makanan wajib selalu pakai masker dan tidak bicara di depan makanan tersebut. Semua berhak menegur dan mengingatkan pelayan dan pemilik rumah makan agar mewajibkan semua karyawannya memakai masker dengan benar. Masih banyak pelayan warung makanan memakai masker hanya sampai dagu dan mereka masih berbicara di depan makanan. Ini sangat riskan dan sangat berbahaya bagi orang lain. Sebaiknya mari saling ingatkan demi kesehatan semua.

"Tetaplah jaga kesehatan dan marilah kita konsisten dan disiplin mematuhi semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata Jasman menegaskan. (Jernihnews)