Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Bekerja Keras Bersihkan Sampah Demi Rebut Adipura

5 September 2022
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun saat menghubungi Kepala DLHK Hendra Afriadi agar segera membersihkan sampah yang masih terlihat di pinggir jalan, Minggu (4/9/2022). Foto: Istimewa.

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun saat menghubungi Kepala DLHK Hendra Afriadi agar segera membersihkan sampah yang masih terlihat di pinggir jalan, Minggu (4/9/2022). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM - Wajah Kota Pekanbaru semakin cantik. Sampah-sampah yang dulu sering ditemui menghiasi wajah Ibu Kota Provinsi Riau ini kini jarang terlihat berserakan. Saat ini, Pekanbaru memang terus berbenah mengatasi persoalan sampah yang sejak beberapa tahun terakhir selalu menjadi pekerjaan rumah (PR) besar.

Sang Nahkoda baru, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun menjadikan persoalan sampah menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan. Berbagai program penanganan sampah terus digalakkan. Setiap hari, tim bekerja keras untuk menjadikan Pekanbaru bebas dari sampah.

"Saat saya dilantik pada bulan Mei lalu, ada tiga program prioritas yang disampaikan gubernur Riau kepada saya. Salah satunya penanganan sampah," kata Muflihun, Senin (5/9/2022).

Jika dirunut sekitar 10 tahun yang lalu, Pekanbaru adalah kota yang paling bersih. Setiap tahunnya, Pekanbaru selalu mendapatkan Adipura.

Bahkan, kota-kabupaten dari provinsi lain datang untuk studi banding melihat kebersihan Pekanbaru. Namun saat ini, sama-sama bisa dilihat, ada sampah bertumpuk. Sampah juga bertumpuk di kecamatan, kelurahan, bahkan jalan protokol.

"Maka saya heran juga kenapa? Hari ini, saya mengajak kita semua menjaga kebersihan," ucap Muflihun.

Karena, sampah adalah masalah nasional. Penanganan sampah tak bisa dilakukan hanya oleh wali kota atau gubernur seorang diri. Tentu, penanganan sampah harus mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan juga pemangku kebijakan. 

Sampah ini juga menjadi penyebab banjir. Ketika sampah dibiarkan dan tidak dikontrol atau diawasi, maka akan bertumpuk di parit ataupun drainase.

"Itu di Arifin Ahmad sudah kami lakukan pengerukan dan pembongkaran drainase. Ternyata memang di Jalan Arifin Ahmad, di bawah jembatan beton depan ruko, banyak sampah bertumpuk sehingga air tak bisa jalan. Makanya ketika hujan 3-4 jam, kota ini banjir," sebut Muflihun. 

Ia mengaku sangat rindu melihat Pekanbaru bersih kembali. Guna mewujudkan impian itu, Muflihun akan bekerja keras dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat guna menangani sampah.

"Saya sudah meminta para kepala dinas, camat, dan lurah melakukan aksi di lapangan. Kami ajak semua elemen masyarakat untuk ikut serta membenahi persoalan sampah dan banjir," ujarnya. 

Terkait soal pengangkutan sampah, Muflihun juga meminta agar pihak ketiga yang terdiri dari PT Samhana Indah (SHI) dan PT Godang Tua Jaya (GTJ) agar bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Ia akan memastikan bahwa rekanan dapat bekerja secara benar sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati. Jika tak sanggup menjalankan tugasnya dengan baik, Pemko siap melakukan pemutusan kontrak. 

Targetkan Raih Adipura

Pj Wali Kota Muflihun menargetkan Pekanbaru kembali meraih penghargaan Adipura. Makanya, ia terus bekerja keras agar tekadnya bisa terwujud. Muflihun yakin, Pekanbaru bisa kembali meraih kembali Piala Adipura yang sempat hilang beberapa tahun belakangan.

"Target saya Pekanbaru kembali meraih adipura," katanya.

Agar Pekanbaru kembali meraih predikat Adipura, para camat dan lurah diinstruksikan untuk menginventarisir tumpukan sampah di wilayah kerjanya masing-masing. Di awal menjabat, Muflihun langsung perintahkan seluruh camat dan lurah untuk melaporkan keberadaan titik sampah di Pekanbaru.

"Semua data sudah masuk dan saat ini kita terus menggesa supaya Pekanbaru bisa bersih dan akhirnya mampu meraih Piala Adipura," ucapnya. 

Salah satu aksi nyata dalam penanganan sampah ini adalah Pemko mencanangkan Pekanbaru Bebas Sampah beberapa waktu lalu. Apel persiapan Pekanbaru Bebas Sampah dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas digelar di halaman Rumah Tuan Kadi, pinggiran Sungai Siak pada 19 Juni 2022.

"Kegiatan itu merupakan aplikasi nyata dari Pemko. Kami mencanangkan Pekanbaru Bebas Sampah," ujar Muflihun.

Dalam apel itu, masing-masing kecamatan diminta segera beraksi membersihkan sampah di kawasannya. Pembersihan sampah tak perlu dilakukan dalam waktu serentak. 

Waktu pembersihan sampah di tiap kecamatan dapat dilakukan di waktu berbeda. Tak hanya pihak kecamatan, Pemko juga melibatkan instansi vertikal seperti TNI dan Polri. Anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas dilibatkan dalam aksi Pekanbaru Bebas Sampah ini.

Empat Rencana Aksi

Penyelesaian persoalan sampah menjadi penanganan prioritas Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Penyelesaian ini diwujudkan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Pekanbaru melalui empat rencana aksi.

Langkah pertama, penyelesaian persoalan persampahan Pekanbaru adalah dengan Pencanangan Gerakan Pekanbaru Bebas Sampah. Sebagai upaya mencintai kota yang bersih indah dan tertata rapi, Muflihun bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan tokoh masyarakat bertekad mewujudkan Pekanbaru bersih sampah. 

Usai pencanangan ini, penyelesaian persoalan sampah lalu dilakukan DLHK Kota Pekanbaru melalui empat rencana aksi yang keseluruhannya sudah berjalan sejak Juni 2022 lalu. Empat rencana aksi ini adalah, pertama, mengurangi dan meminimalisir titik dan tumpukan sampah di sepanjang jalan protokol.

"Kami menempatkan staf tenaga harian lepas (THL) pada beberapa titik tumpukan sampah sepanjang jalan protokol. Staf THL bertugas mengawasi dan melarang warga membuang sampah pada lokasi tersebut dan mengalihkan pada TPS bergerak yang telah disediakan," kata Muflihun.

Langkah kedua adalah penyediaan TPS Mobile (bergerak), yakni armada pengangkut sampah truk colt diesel yang beroperasi di beberapa titik pada pukul 19.00-23.00 WIB. Ketiga, DLHK Pekanbaru juga membuka akses TPS trans depo yang dikelola oleh dua pihak ketiga. 

"Kami sudah memerintahkan kepada pihak ketiga untuk membuka akses TPS trans depo. Agar, masyarakat dapat membuang sampah pada TPS tersebut," ujar Muflihun. 

Lokasi TPS trans depo ini adalah untuk zona 1 di Jalan Riau Ujung. TPS trans depo zona dua di Jalan Palembang.

"Terakhir, rencana aksi dijalankan dengan terus mensosialisasikan jam buang sampah dan pewadahan sampah. Saya juga telah membuat surat edaran Wali Kota Pekanbaru tentang Jam Buang Sampah dan Pewadahan Sampah," ungkap Muflihun.

Langkah DLHK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Hendra Afriadi mengatakan, semenjak Muflihun menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota (Pekanbaru), pihaknya memang sudah diingatkan untuk mengatasi sampah ini. Menurutnya, Pj wali kota juga sudah memonitor sejumlah langkah dalam penanganan sampah tersebut.

Pihaknya sudah berupaya maksimal dalam menangani permasalahan sampah. Ia mengakui kalau soal sampah sudah puluhan tahun menjadi persoalan di Kota Pekanbaru. 

"Ini bukan pertama kali. Pj wali kota yang sekarang sudah memaksimalkan penanganan sampah ini. Buktinya, sudah berkurang tidak seperti dulu lagi," ucap Hendra. 

Sejak Pj Wali Kota Muflihun menjabat, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah terkait penanganan sampah ini. Pertama, melakukan upaya mengurangi sampah yang ada di ruas-ruas jalan protokol dan pemukiman padat penduduk di antaranya mulai mengoptimalkan kinerja pengangkutan sampah.

Pengangkutan sampah dilakukan berkala sesuai waktu yang sudah ditentukan. DLHK juga menambah armada untuk mengangkut sampah. Pengangkutan sampah dimulai pukul 05.00 WIB dengan menyisir jalan protokol. 

"Kemudian pukul 09.00 WIB, harus sudah tuntas penyisiran lalu membuang sampah ke TPA yang membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam," papar Hendra. 

Setelah jalan protokol, pengangkutan sampah dilanjutkan pada pukul 10.00 WIB dengan melakukan penyisiran di jalan arteri, pemukiman, dan pasar. Kawasan-kawasan ini masih padat pada pagi hari. Makanya, sampah diangkut pada pukul 10.00 WIB ke atas.

Pada umumnya, masyarakat membuang sampah mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Selain memaksimalkan pengangkutan, personel DLHK juga sudah dikerahkan untuk memantau lokasi pembuangan sampah liar yang berada di median jalan protokol.

"Ada permasalahan yang dihadapi terkait masih terjadi tumpukan sampah di beberapa titik. Setelah mobil mengangkut sampah, masih ada mobil lain lagi dan becak masyarakat pengangkut sampah mandiri yang membuang sampah di tempat pembuangan sampah liar itu," beber Hendra. 

Oleh karena itu, DLHK Pekanbaru ke depan melalui pihak ketiga bertugas untuk mengangkut sampah akan membangun tempat pembuangan sampah (TPS). 

"Alasan masyarakat ini selalu tidak ada TPS di dekat tempat mereka tinggal. Maka dari itu, kami akan bangun TPS. Nanti harus buang di sana. Jangan ada lagi tempat pembuangan sampah liar," tegas Hendra.

Selain itu, Pemko Pekanbaru belakangan ini juga bekerja sama dengan Kodim dan masyarakat untuk bersama-sama membersihkan sampah di sekitar tempat tinggal masing-masing. DLHK melaksanakan gotong royong bersama personel Kodim dan masyarakat sejak tiga pekan lalu.

Ke depan, personel Babinsa, Babinkamtibmas, dan Satpol PP akan melakukan pemantauan di titik rawan pembuangan sampah sembarangan. Kemarin, ada masyarakat yang tertangkap buang sampah sembarangan.

"Padahal lokasi itu baru saja kami bersihkan secara gotong royong," ungkap Hendra.

DLHK siap dan mendukung arahan Pj wako Pekanbaru dalam penanganan sampah. Target Pj wali kota adalah Piala Adipura.

"Kami  akan bekerja keras agar Pekanbaru bersih dan bebas sampah dalam mewujudkan target Pj wako ini," jelas Hendra.

Berdasarkan data di sistem informasi pengelolaan sampah nasional, pengelolan sampah yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru melalui DLHK sudah terbilang baik. 

Penanganan itu, jika dibandingkan dengan Kota Medan dengan persentase sampah yang tidak terkelola sebesar 37,10 persen, Kota Pekanbaru terbilang bagus. Sampah yang tidak terkelola atau tidak terangkut ke tempat pembuangan  sampah hanya sebesar 5,32 persen.

''Secara nasional, Pekanbaru ini sudah melebihi target. Contoh kita lihat, pengelolaan sampah atau pengurangan sampah, target nasional itu baru 16,12 persen, kita sudah 23,14 persen. Datanya kita sudah di atas itu,'' sebut Hendra.

Namun tentu peran serta dari semua elemen sangat diperlukan untuk menjadikan Kota Pekanbaru bebas dari tumpukan sampah. Persoalan sampah merupakan tugas bersama-sama. 

"Dengan adanya tingkat kepedulian yang tinggi dari elemen masyarakat dan stakeholder lainnya, Pekanbaru akan bebas dari sampah," pungkasnya. (Advertorial).