Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemko Pekanbaru dan Forkopimda Tingkatkan Kesiapsiagaan
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho saat sesi diskusi dalam rapat Forkopimda, Senin (15/12/2025). Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemerintah Kota Pekanbaru terus memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kota Pekanbaru.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam rapat Forkopimda yang dipimpin Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho di Aula Mal Pelayanan Publik, Senin (15/12/2025). Rapat ini menjadi forum koordinasi lintas sektor guna menyatukan langkah dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak cuaca ekstrem.
“Rapat Forkopimda hari ini menyepakati peningkatan sinergi, kolaborasi, serta saling berbagi informasi terkait berbagai kendala di lapangan dalam menghadapi cuaca ekstrem,” kata Agung Nugroho usai rapat.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Kota Pekanbaru saat ini tergolong tinggi. Curah hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun 2026.
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Mengantisipasi situasi tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru bersama Forkopimda menyiapkan sejumlah langkah preventif. Pendataan serta kesiapan peralatan penanggulangan bencana yang dibutuhkan apabila terjadi kondisi darurat, termasuk sarana pendukung pengungsian.
“Kami mulai mendata peralatan yang diperlukan, terutama apabila terjadi pengungsian. Selain itu, antisipasi banjir juga dilakukan melalui penguatan semangat gotong royong bersama masyarakat,” ungkap Agung.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menjelaskan, rapat Forkopimda tersebut merupakan tindak lanjut atas penetapan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang berlaku sejak 3 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026. Saat ini, Kota Pekanbaru resmi berada dalam status siaga akibat cuaca ekstrem.
“Melalui rapat Forkopimda ini kembali ditegaskan pelaksanaan kegiatan gotong royong melalui Gerakan Pekanbaru Bersih sebagai upaya mitigasi bencana,” ujarnya.
Gerakan Pekanbaru Bersih membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat serta pemangku kepentingan agar potensi dan dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan. Dengan curah hujan yang masih cukup tinggi, diperlukan aksi nyata yang terkoordinasi dan berkelanjutan, serta dimotori oleh Forkopimda demi menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat Kota Pekanbaru. (Advertorial)