
Rapat analisis maternal perinatal yang dipimpin ketua Posyandu Inhil
RIAU1.COM - Ketua TP PKK Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang juga Ketua Pembina Posyandu Katerina Susanti, memimpin rapat analisis maternal perinatal (AMP) Kamis (17/7/2025).
Rapat ini diikuti oleh Dinas Kesehatan, perwakilan UPT Puskesmas se-Kabupaten Indragiri Hilir, serta unsur terkait lainnya. Fokus utama pembahasan adalah peningkatan kasus kematian ibu dan bayi, serta upaya konkret untuk menekan angka tersebut.
Dalam arahannya, Katerina menyampaikan keprihatinan atas tren peningkatan angka kematian ibu dan bayi yang terus terjadi dari tahun ke tahun.
“Padahal tugas kita adalah menurunkan angka tersebut. Maka melalui forum AMP ini, kita harus mencari solusi, bukan saling menutupi. Kita cari cara agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa AMP bukan sekadar forum evaluasi, tetapi ruang untuk membangun komitmen bersama. Keterbukaan informasi dan identifikasi dini menjadi kunci utama untuk mencegah permasalahan sejak hulu.
“Kita cegah di hulu supaya di hilirnya tidak terjadi lagi. Ini sejalan juga dengan isu nasional seperti stunting yang harus ditangani dari awal,” ujar Katerina.
Lalu Katerina menjelaskan bahwa peran Posyandu kini telah berkembang. Dari yang dulu dikenal sebagai Posyandu ILP, kini bertransformasi menjadi Posyandu dengan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM). Menurutnya, implementasi 6 SPM ini sangat penting dalam deteksi dan intervensi awal.
“Seandainya Posyandu 6 SPM sudah terwujud di semua desa, identifikasi masalah akan jauh lebih cepat. Maka peran bapak-ibu Puskesmas sangat krusial dalam mendampingi dan mewujudkan Posyandu 6 SPM ini,” terangnya.
Katerina juga menegaskan perlunya kolaborasi dengan rumah sakit sebagai fasilitas rujukan, mengingat tingginya angka rujukan dari lapangan yang berakhir di RS.
Melalui rapat AMP ini, Katerina berharap seluruh pihak bisa bersinergi dan mengambil peran aktif dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting di Kabupaten Indragiri Hilir.*