Antisipasi Pemulangan Pekerja Migran, Pemko Batam Bentuk Tim Khusus

Antisipasi Pemulangan Pekerja Migran, Pemko Batam Bentuk Tim Khusus

22 April 2021
Kedatangan para pekerja migran dari Malaysia tiba di Batam, Kamis (21/5).(suryakepri.com/nando)

Kedatangan para pekerja migran dari Malaysia tiba di Batam, Kamis (21/5).(suryakepri.com/nando)

RIAU1.COM -Memasuki Ramadhan dan Idul Fitri, Gelobang tenaga kerja migran yang pulang ke Indoensia semakin besar, terutama melalui wilayah Kepri. Pemerintah Kota (Pemko) Batam resmi membentuk tim khusus yang menangani pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke Indonesia melalui Kota Batam, Kepulauan Riau. Hal ini ditegaskan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi setelah memimpin Rapat Forkopinda, terkait pemulangan TKI dan penanganan Covid-19.

Dalam rapat tersebut Komandan Distrik Militer (Dandim) 0316 Batam, Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan, dipercaya menjadi Kepala Satgas Pemulangan PMI melalui Batam. “Namun dalam hal ini kita juga membutuhkan bantuan dari Kementerian Kesehatan, dan juga KBRI yang ada di masing-masing negara pemulangan,” jelas Rudi, Selasa (21/4/2021).

Hal ini dijelaskannya, mengingat hingga saat ini, Rudi mengaku belum mengetahui berapa jumlah pasti TKI yang akan kembali.

Namun arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, semua PMI wajib di swab. “Tadi saya tanya BTKL PP kesiapan dari reagen ini sendiri. Seminggu kedepan masih cukup,” ujarnya.

Dalam hal ini, Rudi meminta bantuan kepada Doni untuk penyediaan reagen ini. Ia sudah meminta seluruh rumah sakit meminta melaporkan kebutuhan alat PCR ini. “Kita buat surat untuk sampaikan kepada Pak Gubernur. Mudah-mudahan langsung dibawa sendiri ke Jakarta melalui Pak Doni. Nanti Pak Doni sendiri ke Menkes,” tuturnya.

Dalam keluhan BTKL PP banyak alat PCR yang rusak. Rudi menyebutkan Doni sudah menjanjikan alat PCR yang dibeberapa daerah tidak terpakai, akan dikirim ke Batam. Terkait TKI yang ditangani di Galang, Direktur RSKI Galang, Kolonel Khairul Ihsan Nasution membenarkan. Saat ini diakui RSKI Galang, sedang merawat TKI atau PMI yang dinyatakan positif.

Sementara PMI yang tidak dinyatakan positif, tidak ada lagi di RSKI Galang, seperti sebelumnya.
“RSKI tidak menampung PMI (yang sehat) lagi. Untuk kategori PMI yang hanya menunjukkan gelaja, akan diserahkan ke karantina. Kita merawat disana 320 termaksud PMI positif Covid,” ungkapnya. (suryakepri.com)