Banyak Orderan, Perusahaan Galangan Kapal di Batam Malah Kekurangan Tenaga Las

Banyak Orderan, Perusahaan Galangan Kapal di Batam Malah Kekurangan Tenaga Las

16 Januari 2023
ilustrasi/net

ilustrasi/net

RIAU1.COM - Saat ini perusahaan galangan kapal di Kota Batam kesulitan mendapatkan tukang las atau welder yang sesuai. 

Tukang las yang selama ini dipakai telah berhenti bekerja atau pindah daerah dan bahkan bekerja ke negara lain saat Covid-19 mengganas tahun 2021 dan 2022 lalu. Ini jadi persoalan serius, pasalnya orderan pembuatan kapal sudah kembali ramai.

Sejumlah perusahaan galangan kapal di Tanjunguncang, Batuaji mengakui itu. Permintaan lapangan pekerjaan memang terlihat banyak di Kota Batam namun sangat sulit bagi galangan kapal untuk mendapatkan tukang las yang sesuai. Ini masih berlangsung hingga saat ini.

“Iya memang susah nyari welder yang sesuai karena sudah banyak yang keluar. Ada yang balik kampung karena Covid-19, ada yang pindah kerja ke luar negeri atau luar daerah,” ujar seorang HRD perusahaan galangan kapal di Tanjunguncang yang tak mau namanya disebut.

Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri sebelumnya juga mengeluhkan persoalan yang sama. Krisis tenaga welder galangan kapal terjadi sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Iperindo yang memiliki 30-an anggota perusahaan galangan kapal sendiri membutuhkan sekitar 5.000 tenaga welding yang sesuai. Ini disampaikan langsung oleh Ketua DPC Iperindo Kepri Ali Ulai.

“Galangan kapal Batam kekurangan tenaga welding. Tukang las mungkin sudah banyak yang pindah ke luar Batam atau pulang kampung saat Covid-19 beberapa waktu lalu. Kami kewalahan sekarang cari tukang las yang sesuai,” ujar Ali Ulai seperti dimuat Batampos.

Job fair Batam yang digelar oleh Pemko Batam beberapa waktu lalu di Sagulung belum mengatasi masalah kekurangan tenaga tukang las tersebut. Ribuan pencaker yang berjubel di sana umumnya ke bagian operator di perusahaan elektronik dan lainnya.

“Tukang las tak ada sama sekali. Banyak anggota kami yang buka stand (di lokasi job fair) tapi banyak yang tak dapat (tenaga kerja welding),” ujar Ali Ulai.

Padahal kata Ali, perusahaan galangan kapal yang masuk dalam anggota Iperindo banyak menerima job pembuatan kapal dari perusahaan kelapa sawit, nikel dan Batubara namun, job ini agak tersendat karena kekurangan tenaga tukang las tadi.

“Welder, fitter dan helper itu mulai kurang sekali di Galangan Kapal. Padahal itu yang paling dibutuhkan. Sampai tahun 2023 untuk job pengerjaan kapal masih aman untuk Batam ini,” sebut Ali menjelaskan.*