Pentingnya Keberadaan Perpustakaan Menurut Bupati Kuansing

20 Desember 2025
Festival Literasi Kuansing 2025

Festival Literasi Kuansing 2025

RIAU1.COM - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Dr. H. Suhardiman Amby, menegaskan pentingnya peran perpustakaan sebagai rumah ilmu yang terbuka, inklusif, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. 

Hal tersebut disampaikannya saat membuka secara resmi Festival Literasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Kuantan Singingi akhir pekan ini.

Dalam sambutannya, Bupati Suhardiman menyampaikan bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia. 
Menurutnya, perpustakaan tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, melainkan telah berkembang menjadi pusat pembelajaran, ruang kreativitas, serta wadah pengembangan pengetahuan masyarakat.

“Perpustakaan harus menjadi rumah ilmu, tempat masyarakat belajar, berdiskusi, dan memperluas wawasan. Literasi merupakan fondasi utama dalam membangun daerah yang maju dan berdaya saing,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa literasi di era saat ini tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan memahami, memilah, dan menyaring informasi secara kritis di tengah derasnya arus informasi digital. Ia juga menegaskan bahwa penguatan literasi harus berjalan seiring dengan pembentukan karakter anak sejak usia dini.

“Kita tidak hanya dituntut untuk membaca, tetapi juga memahami dan menyaring informasi. Literasi harus sejalan dengan penguatan karakter generasi muda,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kuantan Singingi, Shanti Evi Dimeti, dalam laporannya menyampaikan bahwa Festival Literasi ini merupakan bagian dari program berkelanjutan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Ia menegaskan bahwa literasi menjadi pondasi penting dalam pembangunan manusia serta mencerminkan transformasi digital di daerah.

Menurutnya, tema Festival Literasi tahun ini, “Literasi Pembangunan Manusia Indonesia”, selaras dengan semangat pembangunan SDM yang adaptif, kritis, dan berdaya saing di era digital. Festival ini juga menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dengan dunia pendidikan serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Dispersip Kabupaten Kuantan Singingi dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan terkait layanan literasi nonformal berbasis inklusi sosial. Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas akses literasi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga binaan pemasyarakatan.

Festival Literasi ini diikuti oleh peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SLTP, SLTA hingga SLB, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan literasi yang inklusif dan merata.

Festival Literasi ini turut dihadiri oleh Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kuansing Sunardi Ependi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi H. Suhelmon, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur Forkopimda, serta undangan lainnya.*