Sudah Dua Hari, Korban Kapal Pompong yang Tabrakan dengan Kapal Tanker di Selatpanjang Belum Ditemukan

Sudah Dua Hari, Korban Kapal Pompong yang Tabrakan dengan Kapal Tanker di Selatpanjang Belum Ditemukan

25 September 2018
Tim gabungan masih terus mencari korban yang tenggelam.

Tim gabungan masih terus mencari korban yang tenggelam.

RIAU1.COM - Sudah dua hari, seorang korban tenggelam dalam kecelakaan kapal pompong yang ditabrak kapal tanker pada Minggu dini hari, 23 September di depan perairan, Desa Alai, Kecamatan Tebingtinggi Barat, perairan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, masih belum ditemukan.

Namun petugas dari sejumlah instansi masih terus melakukan  pencarian terhadap korban yang bernama Supri. 

Sejumlah instansi yang melakukan pencarian diantaranya, Polsek Tebingtinggi Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ‎Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan dari Badan Serach And Rescue Nasional (Basarnas).

Plt Kepala KSOP, Suharto mengungkapkan sejak korban dinyatakan hilang, maka sudah  dua hari proses pencarian dilakukan. Namun belum membuahkan hasil.

"Sampai pencarian hari kedua, korban tenggelamnya belum ketemu. Hari ini pencarian dilanjutkan," kata Suharto, ‎Selasa 25 September 2018.

Menurutnya sesuai dengan standar operasional (SOP), pencarian korban tenggelam akan dilakukan selama 7 hari atau selama seminggu. Artinya jika tak ditemukan juga, maka pada hari Sabtu 29 September 2018 pencarian akan dihentikan.

"Mudah-mudahan korban berhasil ditemukan nantinya sebelum batas akhir pencarian," harap Harto lagi.

Loading...

Untuk diketahui satu dari lima penumpang kapal pompong yang karam setelah diduga ditabrak kapal tanker pada Minggu dinihari 23 September 2018 dinyatakan hilang. Penumpang kapal yang hilang bernama Supri.

Sementara empat korban selamat yakni Wirdatiningsih (46), Sulastri (17), Pardi (27), dan Hendra (18). Kapal pompong yang mereka tumpangi ditabrak dalam perjalanan pulang ke Selatpanjang.

"Kami berangkat dari kilang sagu di Penekat, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Kami adalah pekerja kilang sagu tersebut yang berencana pulang kerumah di Tanjung Mayat, Selatpanjang," kata Wirdatiningsih, korban selamat.

R1/Hee /mad