238 WNI dari Wuhan Jalani Observasi 14 Hari, Ratusan Warga Natuna Pilih Mengungsi karena Takut Virus Corona

Warga Natuna gelar aksi tolak jadi lokasi observasi beberapa waktu lalu
RIAU1.COM - Pasca dipilihnya Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai tempat observasi 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina akibat wabah virus corona, membuat masyarakat setempat resah dan merasa tidak nyaman.
Dampaknya, ratusan warga yang berada di Ranai, Natuna memilih meninggalkan rumah dan mengungsi karena takut terjangkit virus corona, karena langkah pemerintah melakukan observasi 238 WNI dari Wuhan di Natuna.
"Warga takut tertular virus mematikan tersebut," ujar Herman, salah seorang warga Natuna, dilansir JPNN, Selasa 4 Februari 2020.
Pemkab Natuna juga telah membuat surat edaran untuk meliburkan seluruh kegiatan belajar dan mengajar di sekolah terhitung sejak tanggal 3 Februari sampai 17 Februari 2020 mendatang.
Namun belakangan, kembali keluar Surat Edaran dari Kemendagri yang meminta Pemkab Natuna mencabut edaran libur sekolah tetap melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar. Pemkab Natuna pun telah mencabut kebijakan meliburkan sekolah itu.
Herman menuturkan, warga tetap bersikeras meliburkan anak-anak mereka, terutama para ibu-ibu. "Apalagi Surat Edaran Kemendagri itu turun setelah warga berangkat meninggalkan Natuna," tuturnya.
"Rata-rata warga yang keluar dari Ranai adalah warga asli Kalimantan, Pulau Midai, Pulau Serasan, dan Pulau Subi. Termasuk istri dan anak saya, mereka minta pulang ke Pulau Serasan, sebab takut dengan isu virus corona," tukasnya.
Seperti yang diketahui, ratusan WNI yang ditarik pulang dari Wuhan, Cina saat ini masih menjalani observasi hingga 14 hati kedepan di Natuna, Kepri sebelum nantinya diizinkan pulang ke kampung halamannya masing-masing.