Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Sebelum Menteri Pendidikan Nadiem Makarim memutuskan untuk mengevaluasi keberadaan ujian nasional (UN), nama UN sendiri dari masa ke masa sempat berganti-ganti.
Seperti di era 1950-1965 atau tahun pertama penerapan UN. Dimana ujian ini diberi nama Ujian Penghabisan dinukil dari mediaindonesia.com, Senin, 2 Maret 2020.
Saat itu materi ujian dibuat oleh Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.
Pada periode ini Menteri Pendidikan dijabat oleh nama-nama seperti Sarmidi Mangunsarkoro, Bahder Djohan, Wongsonegoro, Mohammad Yamin, Soewandi Notokoesoema, dan Prijono.
Memasuki tahun 1965–1971 nama Ujian Penghabisan diubah menjadi Ujian Negara.
Pada masa ini ujian ini ditentukan oleh pemerintah pusat. Tujuannya untuk menentukan kelulusan, sehingga siswa dapat melanjutkan ke sekolah negeri atau perguruan tinggi negeri apabila telah lulus ujian negara.
Sedangkan bagi yang tidak lulus ujian negara tetap memperoleh ijazah dan dapat melanjutkan ke sekolah atau perguruan tinggi swasta.
Nama ujian kembali diubah-ubah di tahun berikutnya. Sempat bernama Ujian Sekolah, Ebtanas, Ujian Akhir Nasional, Ujian Nasional dan terakhir Ujian Nasional Berbasis Komputer.
