Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Tepat hari ini tahun 1945 Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus penggagas lahirnya majelis tarjih, KH Mas Mansur wafat dalam tahanan penjajah Belanda.
Pelopor kebangkitan pemuda Muslim sejak berusia belasan tahun ini wafat saat berusia kurang dari 50 tahun.
Selain selalu berupaya mencerdaskan bangsa, dia juga berperan aktif dalam membebaskan tanah air dari penjajah dinukil dari muhammadiyah.or.id, Sabtu, 25 April 2020.
Tak hanya itu, pria keturunan bangsawan Astatinggi Sumenep, Madura ini juga dikenal sebagai imam tetap dan khatib di Masjid Agung Ampel Surabaya.
Masa kecilnya dilalui dengan belajar agama di Makkah pada Kiai Mahfudz yang berasal dari Pondok Pesantren Termas, Jawa Tengah. Lalu melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Al-Azhar pada Syaikh Ahmad Maskawih, Mesir dan kembali ke Tanah Air pada 1915.
Di Indonesia, dia bergabung dalam Syarikat Islam yang saat itu dipimpin oleh HOS. Cokroaminoto.
Selain itu, juga membentuk majelis diskusi bersama Abdul Wahab Hasbullah yang diberi nama Taswir al-Afkar dan beberapa madrasah di Pulau Jawa.
