
Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Tepat hari ini, kolonial Belanda mulai melesatkan agresi militer II di Indonesia.
Mereka menghancurkan status Indonesia, menguasai ibu kota sementara hingga menangkap pemimpin Indonesia dikutip dari kompas.com, Sabtu, 19 Desember 2020.
Agar serangan fisik Belanda dapat diredakan, termasuk mengiring opini dunia internasional, Soekarno-Hatta, Agus Salim dan jajaran kabinet lain yang berada di Yogyakarta rela ditangkap.
Sebagai gantinya, ditunjuklah Syafrudin Prawiranegara yang ditugaskan untuk membentuk pemerintahaan darurat RI secara berpindah-pindah dari Sumater Barat.
Rencana menggring opini dunia internasional berjalan lancar.
PBB saat itu tersinggung dan menganggap Belanda adalah negara tak beretika. Sementara Amerika Serikat menghentikan dana bantuannya pada Belanda.
Desakan gencatan senjata sambil melakukan perundingan antara Belanda-Indonesia disuarakan.