Setelah Postingan Kritik Wapres Maruf Amin dan Puan Maharani, Akun Instagram BEM KM Unnes Lenyap

Setelah Postingan Kritik Wapres Maruf Amin dan Puan Maharani, Akun Instagram BEM KM Unnes Lenyap

8 Juli 2021
Setelah Postingan Kritik Wapres Maruf Amin dan Puan Maharani, Akun Instagram BEM KM Unnes Lenyap (foto/int)

Setelah Postingan Kritik Wapres Maruf Amin dan Puan Maharani, Akun Instagram BEM KM Unnes Lenyap (foto/int)

RIAU1.COM - Kamis malam (8 Juli 2021), akun instagram resmi BEM KM Unnes lenyap. Pantauan Riau1.com, akun dengan nama @bemkmunnes sudah tidak bisa ditemukan lagi.

Padahal dengan akun itu BEM KM Unnes posting kritikan Wapres Ma'ruf Amin sebagai King of Silent dan Puan Queen of Ghosting lenyap. Dilansir dari Tempo, unggahan itu di akun Instagram BEM Unnes lebih dulu lenyap dan terjadi pada 7 Juli 2021 pukul 16.00 WIB.

"Seluruh unggahan di akun Instagram tersebut menghilang," kata Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes Wahyu Suryono Pratama Kamis (8 Juli 2021).

Seperti ramai diberitakan sebelumnya, kritik yang dilontarkan membuat pihak BEM Unnes berurusan dengan rektorat. Diberitakan Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Unnes Wirawan Sambodo memghubungi Wahyu dan mengajak bertemu. "Mohon siang ini ketemu saya....jangan sampai berhadapan masa PDI....mohon ditarik dulu,tulis Wirawan dalam pesannya.

Lalu Rektor Unnes Fathur Rokhman juga menghubungi Wahyu, meminta unggahan tersebut dihapus. Kerena dianggap bermuansa penghinaan dan pelecehan agama.

Kabar hilangnya akun dan lenyapnya postingan BEM KM Unnes langsung ramai dikomentari warganet. Banyak yang menduga akun instagram mahasiswa itu sudah diretas atau dibajak pihak tak bertanggungjawab.

@fadialkafisha: "Sumpah kritiknya BEM unnes ngepop bgt dan ikut2an, cuma kalo kritik dikit langsung diretas ya serem juga sih."

@pasadenasl: "Siapa yang terkait urusan pengawasan sosmed, seharusnya sudah tahu pelakunya!"

@odinbah: "Demokrasi dirusak oleh orang - orang yang anti kritik orang anti kritik sejatinya tidak siap berdemokrasi layaknya anak TK yang kalah main, nangis, lalu mengadu ke bapaknya."