Setiap 5 Menit Ada 2 Orang di Indonesia Meninggal Akibat TBC

15 Mei 2025
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan. Menurutnya, penyakit menular ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Tanah Air.

Dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu (14/5/2025), Budi menyampaikan bahwa TBC menyebabkan sekitar 130.000 kematian setiap tahun di Indonesia. Jika dirata-rata, berarti dua orang meninggal setiap lima menit akibat penyakit ini.

"Ini adalah penyakit menular dengan korban paling besar dalam sejarah dunia," ujar Budi di hadapan anggota dewan yang dimuat Beritasatu.com.

Budi juga menyoroti belum adanya vaksin yang efektif untuk mencegah TBC, berbeda dengan penyakit menular lain, seperti Covid-19 dan cacar yang sudah memiliki vaksin.

Ia menceritakan bahwa saat ini ada pihak yang tengah meneliti vaksin TBC dan mendorong agar Indonesia berperan aktif dalam proses uji klinis. Mengingat tingginya angka kasus, Indonesia disebut menjadi lokasi strategis untuk pengembangan vaksin tersebut.

"Kenapa Indonesia masuk clinical trial? Karena kita nomor dua terbesar. Kalau kita bisa dapat vaksin ini duluan dan menyuntikkannya ke penderita, mereka bisa jadi kebal," jelas Budi.

Ia menegaskan, partisipasi Indonesia dalam uji coba vaksin ini penting untuk menurunkan angka kematian akibat TBC yang saat ini masih tinggi.

"Tujuannya jelas, agar kematian akibat TBC yang mencapai lebih dari 100.000 jiwa per tahun bisa ditekan," kata dia.

Pemerintah, kata Budi, terus mendorong deteksi dini dan pengobatan tuntas TBC untuk menekan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini.*