578 Kasus DBD di Pekanbaru, Dinkes Imbau Warga Gencarkan 3M Plus

9 Juli 2025
Plt Kepala Dinkes Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti. Foto: Istimewa.

Plt Kepala Dinkes Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru mencatat sebanyak 578 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sejak Januari hingga Juli. Meski jumlahnya cukup tinggi, seluruh pasien yang terinfeksi dinyatakan telah sembuh tanpa adanya laporan korban meninggal dunia.

"Seluruh warga yang terserang DBD sudah sembuh. Tidak ada yang meninggal dunia," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkea Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti, Rabu (9/7/2025).

Untuk mencegah penyebaran DBD, warga diimbau menjalankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M Plus. Langkah ini meliputi menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin minimal satu kali dalam sepekan, menutup rapat tempat penyimpanan air seperti tempayan, tandon, atau drum, serta memanfaatkan atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air hujan.

"Adapun komponen plus dari strategi ini mencakup upaya tambahan seperti menggunakan obat antinyamuk, memasang kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta mengganti air pada vas bunga, tempat minum burung, dan tampungan air lainnya secara rutin," papar Dokter Fira.

Dinkes juga mendorong pelaksanaan Gerakan Satu Rumah atau Gedung Satu Jumantik. Gerakan ini adalah kegiatan memantau jentik nyamuk secara berkala yang melibatkan kader kesehatan, peserta didik, dan masyarakat umum. 

“Kegiatan ini penting untuk memastikan tidak ada jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal,” jelas Dokter Fira.

Selain itu, Dinkes mengajak masyarakat untuk mengaktifkan kembali kegiatan sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini sebagai bagian dari edukasi pencegahan DBD yang berkelanjutan.

Perlu dipahami, fogging bukan strategi utama dalam menekan penyebaran DBD. Karena, upaya fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentik maupun telur

"Saya mengingatkan warga untuk segera membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan jika menunjukkan gejala DBD. Segera melapor ke puskesmas terdekat agar dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas kesehatan," ujar Dokter Fira.

DBD