BGN Riau Catat 322 SPPG Terverifikasi, Perketat Standar Kebersihan

31 Oktober 2025
Kepala Regional BGN Provinsi Riau Ahmad Wardana. Foto: Istimewa.

Kepala Regional BGN Provinsi Riau Ahmad Wardana. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berkembang pesat di Provinsi Riau. Hingga akhir Oktober ini, Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Riau mencatat sudah ada 322 Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) yang terverifikasi dari total kebutuhan 677 unit se-Riau.

Kepala Regional BGN Provinsi Riau Ahmad Wardana saat peresmian SPPG Sail di Pekanbaru, Jumat (31/10/2025), menjelaskan, terdapat 62 SPPG yang sudah terverifikasi di Kota Pekanbaru. Sekitar 30 di antaranya telah beroperasi sambil menunggu proses pencairan dana melalui virtual account.

“Seluruh SPPG di Riau dibangun melalui kerja sama dengan yayasan atau mitra pelaksana. Hingga kini, belum ada pembangunan SPPG yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari BGN,” katanya.

Wardana menyampaikan apresiasi kepada seluruh yayasan dan mitra yang telah berperan aktif menyalurkan program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Para mitra dan yayasan menjadi ujung tombak pelaksana di lapangan.

"Mereka memiliki kontribusi besar dalam keberhasilan distribusi makanan bergizi kepada masyarakat,” ujarnya.

Seiring dengan meningkatnya jumlah dapur umum MBG di Riau, kini BGN memperketat pengawasan dan sterilisasi di setiap SPPG. Supaya, kebersihan dan higienitas tetap terjamin.

“Setiap SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Aman dan Sehat (SLAS) sebagai bukti kelayakan dan kebersihan dapur. Kami juga mengapresiasi dapur umum yang memiliki chef bersertifikat serta sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menjaga lingkungan,” ucap Wardana.

Berdasarkan pedoman teknis terbaru, satu SPPG idealnya melayani 2.000 penerima manfaat, yang terdiri atas peserta didik serta kelompok 3B (balita, ibu menyusui, dan ibu hamil). Bagi dapur umum yang memiliki tenaga masak bersertifikat, kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga 3.000 penerima manfaat.