Dinkes Pekanbaru Data Penderita ISPA Akibat Kabut Asap

Dinkes Pekanbaru Data Penderita ISPA Akibat Kabut Asap

11 Oktober 2023
Kepala Dinkes Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Dinkes Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kenaikan penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) belum ada yang signifikan sejak Pekanbaru dilanda kabut asap di awal Oktober 2023. Penderita ISPA dinilai masih dalam tahap yang wajar.

"Ada beberapa kasus ISPA yang naik dan turun. Sehingga, kami tidak buru-buru menetapkan ataupun rekomendasi kepada Dinas Pendidikan (Disdik) terkait aktivitas di sekolah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy di Hotel Premiere, Rabu (11/10/2023).

Dinkes juga terus memantau data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang ada di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Data ISPU masih fluktuatif saat ini.

"Kualitas udara belum mencapai sangat tidak sehat (level merah). Namun, masyarakat tetap diimbau agar mengenakan masker saat kabut asap mulai tebal," ucap Dokter Bob, sapaan akrabnya.

Masyarakat juga diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebaiknya, masyarakat keluar rumah bila ada keperluan yang sangat penting.

"Data penderita ISPA masing dihimpun puskesmas setiap hari. Data yang dihimpun diumumkan setelah satu bulan," jelas Dokter Bob.

Perlu diketahui, sambungnya, penyebab ISPA itu ada dua. Ada ISPA yang disebabkan bakteri atau pneumonia. Ada juga ISPA non pneumonia yang disebabkan virus atau alergi.

"Jadi, tidak semua penderita ISPA disebabkan oleh kabut asap. Tapi, ISPA bisa disebabkan oleh hal-hal lain," terang Dokter Bob.