Kontingen KTNA Pekanbaru Bertolak ke Penas Petani Nelayan di Padang

Kontingen KTNA Pekanbaru Bertolak ke Penas Petani Nelayan di Padang

9 Juni 2023
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution melepas kontingen KTNA yang berangkat dari kawasan Purna MTQ, Jumat (9/6/2023). Foto: Istimewa.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution melepas kontingen KTNA yang berangkat dari kawasan Purna MTQ, Jumat (9/6/2023). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Kontingen Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Pekanbaru bertolak ke Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/6/2023). Kontingen KTNA sebanyak 200 orang ini akan mengikuti acara sekali lima tahun yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Sabtu (10/6/2023). 

"Saya telah melepas kontingen Pekanbaru menuju ke Pekan Nasional KTNA di Padang. Kontingen dari Pekanbaru sebanyak 200 orang," kata Sekdako Pekanbaru Indra Pomi usai pelepasan Kontingen KTNA di kawasan Purna MTQ, Jumat (9/6/2023) pagi. 

Kontingen ini terdiri dari pengurus KTNA dari 15 kecamatan, para pelaku usaha, penyuluh dari Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan), kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan instansi terkait yang mendukung kegiatan KTNA ini. Kontingen sebanyak 200 orang ini sengaja dibawa dalam rangka menimba ilmu. Sehingga, tim ini bisa berdiskusi dengan para petani unggul dari seluruh Indonesia. 

"Mereka juga bisa berbagi pengalaman dalam melakukan usaha pertanian. Kami juga ingin ada hal-hal baik yang mereka terima dari sana," ujar Indra Pomi. 

Dengan menghadiri KTNA, Pemko Pekanbaru ingin meningkatkan kualitas petani, jejaring pemasaran hasil pertanian, dan berkolaborasi dengan daerah lain dalam mengatasi inflasi. Penas KTNA ini dilakukan sekali lima tahun. 

"Makanya, setiap kabupaten kota di Indonesia sangat ingin menghadiri KTNA ini," ucap Indra Pomi. 

Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa dalam buku panduan KTNA memaparkan, Penas Petani Nelayan diadakan dalam rangka membangkitkan semangat dan tanggung jawab serta kemandirian petani nelayan dan petani hutan dalam meningkatkan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Kegiatan ini merupakan pertemuan kontak tani nelayan yang digagas oleh para tokoh tani nelayan sejak Tahun 1971. 

"Melalui Penas ini, petani nelayan dan petani hutan berkesempatan untuk saling mengisi dalam upaya memperkuat kepemimpinan agribisnis di tingkat petani nelayan, melakukan konsolidasi, pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan, dan promosi hasil pertanian, perikanan dan kehutanan," katanya. 

Kehadiran tokoh-tokoh petani nelayan dan petani hutan yang berhasil diharapkan dapat memberi motivasi kepada petani nelayan dan petani hutan lainnya untuk saling berinteraksi dan bersinergi dalam memanfaatkan sumberdaya alam pertanian yang
tersedia di daerah masing-masing. Hal ini guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka perbaikan mutu produksi serta produktivitas komoditas pertanian dan peningkatan pendapatan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga tani nelayan dan petani hutan.

Penas Petani Nelayan merupakan forum pertemuan petani nelayan dan petani hutan sebagai wadah kegiatan belajar-mengajar, tukar-menukar informasi, pengalaman, serta pengembangan kemitraan, dan jejaring kerja sama antara para petani nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta, dan pemerintah. Sehingga, upaya-upaya ini dapat membangkitkan semangat, tanggung jawab, serta kemandirian sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.

"Penas Petani Nelayan XVI Tahun 2023 di Kota Padang sudah barang tentu tidak terlepas sebagaimana
persiapan, pengorganisasian, penataan, dan pengaturan sarana dan prasarana yang ada, Sumber Daya Manusia (SDM), produk-produk hukum yang berpihak pada penyelenggaraan Penas Petani Nelayan," ungkap Hendri Septa.

Penas Petani Nelayan XVI ini digelar di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang pada 10 Juni 2023. Peserta pembukaan berjumlah 40.000 orang yang berasal dari 38 provinsi.

Rinciannya, peserta utama dengan proporsi sebanyak 70 persen, meliputi pengurus kelompok KTNA di semua tingkatan, petani nelayan dan petani hutan berprestasi, pemuda tani nelayan, wanita tani nelayan, alumni magang Jepang (IKAMAJA), pengelola P4S, pengurus/anggota koperasi tani nelayan (KOPTAN) dan pengurus/anggota asosiasi petani nelayan.

Peserta pendamping dengan proporsi sebanyak 15 persen meliputi unsur pemerintah daerah, dinas, badan, instansi, penyuluh yang ditugaskan oleh pemerintah daerah untuk mendampingi dan memfasilitasi peserta Penas Petani Nelayan. Peserta peninjau dengan proporsi sebanyak 15 persen meliputi pejabat pemerintah, pemerintah daerah, pimpinan atau anggota DPR RI, DPRD kabupaten/kota. Kemudian, pemerhati, pakar, peneliti bidang pertanian, perikanan dan kehutanan serta pelaku agribisnis, organisasi profesi, swasta, petani nelayan mitra ASEAN dan Jepang.