Wujud Nyata 100 Hari Kerja, Agung dan Markarius Luncurkan Sejumlah Program Pro Rakyat

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho bersama Wakil Wali Kota Markarius Anwar saat peluncuran mobil AMAN keliling. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru di bawah kepemimpinan Wali Kota Agung Nugroho dan Wakil Wali Kota Markarius Anwar menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan komitmen 100 hari kerja. Sejumlah program prioritas berhasil diluncurkan dan mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mulai dari penurunan tarif parkir, perbaikan infrastruktur, hingga layanan keliling berbasis kebutuhan publik.
"Salah satu langkah awal yang menandai masa jabatan kami berdua dengan pelantikan serentak kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto, pada 20 Februari 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta. Pelantikan ini menjadi simbol kekuatan demokrasi Indonesia serta momentum awal bagi kepala daerah untuk langsung bekerja menjawab kebutuhan rakyat," kata Wali Kota Agung, Senin (2/6/2025).
Dalam bidang transportasi, Pemko Pekanbaru resmi menurunkan tarif parkir tepi jalan umum. Kebijakan yang diatur melalui Peraturan Wali Kota (Perwako) Nomor 2 Tahun 2025 ini menetapkan tarif baru sebesar Rp1.000 untuk roda dua, Rp2.000 untuk roda empat, dan Rp6.000 untuk kendaraan roda enam.
"Penurunan tarif ini disambut antusias oleh masyarakat. Karena dinilai lebih adil dan terjangkau," ujar Agung.
Di sektor infrastruktur, Pemko Pekanbaru menargetkan perbaikan pada 800 titik jalan rusak. Proses perbaikan dilakukan secara bertahap dengan metode tambal sulam maupun overlay, tersebar di seluruh kecamatan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap keluhan masyarakat yang selama ini dihadapkan pada kondisi jalan berlubang dan membahayakan.
Tak hanya soal fisik kota, Pemko Pekanbaru juga menaruh perhatian besar pada pembangunan karakter dan kualitas sumber daya manusia. Program Pekanbaru Cinta Alquran menjadi bukti nyata.
"Melalui program ini, ribuan siswa yang belum lancar membaca Al-Qur’an akan mendapatkan pendampingan intensif. Pemerintah juga memberikan apresiasi berupa umrah gratis bagi guru mengaji berprestasi," jelas Agung.
Masih di bidang pendidikan, Pemko Pekanbaru meluncurkan Program Sekolah Rakyat. Program ini sebagai wujud nyata keberpihakan kepada masyarakat kurang mampu.
"Sekolah ini memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga pra sejahtera. Selain kurikulum dasar, Sekolah Rakyat juga mengajarkan keterampilan hidup, pendidikan karakter, serta penanaman nilai-nilai kebangsaan, sehingga diharapkan mampu mencetak generasi tangguh dan mandiri," ungkap Agung.
Di sisi pelayanan publik, Pemko meluncurkan Mobil AMAN (Administrasi Mudah, Amanah, dan Nyaman), yang memberikan kemudahan pengurusan dokumen kependudukan tanpa harus mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Mobil layanan ini secara aktif menjangkau masyarakat di daerah terpencil atau wilayah dengan akses terbatas. Sehingga, kesadaran dan memudahkan pengurusan administrasi kependudukan seperti KTP-el, kartu keluarga, akta kelahiran, dan dokumen lainnya secara langsung di lingkungan warga dapat meningkat.
Untuk menjamin akses pangan murah bagi masyarakat, Pemko Pekanbaru menghadirkan Mobil Pak AMAN (Pangan Keliling Andalan, Murah, dan Amanah), yang resmi beroperasi pada 20 Maret 2025. Program ini merupakan inovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan pokok dengan harga terjangkau. Melalui mobil keliling tersebut, berbagai komoditas seperti beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), telur, minyak goreng, cabai, dan sembako lainnya didistribusikan langsung ke permukiman warga.
"Program ini merupakan hasil sinergi antara Pemko Pekanbaru, Bulog, dan Badan Pangan Nasional. Tujuan tidak hanya menghadirkan pangan murah, tetapi juga menjaga kestabilan harga di pasar," sebut Agung.
Di sektor pendidikan dan transportasi, sejak 11 Maret 2025, Pemko Pekanbaru menggratiskan ongkos Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) bagi pelajar SD, SMP, dan SMA. Kebijakan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi orang tua, tetapi juga mendukung peningkatan penggunaan transportasi umum oleh generasi muda.
"Untuk menuntaskan persoalan klasik sampah, kami menggagas Gerakan Serbu Sampah, yang melibatkan camat, lurah, operator sampah, dan partisipasi masyarakat. Aksi serentak membersihkan tumpukan sampah dan aliran sungai ini menjadi bagian dari upaya menciptakan kota yang bersih, sehat, dan nyaman," jelas Agung.
Dalam menjawab kebutuhan papan, Pemko juga melaksanakan Program Rumah Layak Huni sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu. Program ini menyasar warga yang tinggal di rumah tidak layak huni, dengan memberikan bantuan renovasi atau pembangunan baru.
"Selain meningkatkan kualitas hunian, program ini juga menjadi bentuk kehadiran negara dalam meningkatkan kesejahteraan dan martabat masyarakat pra sejahtera," tutur Agung.