FITRA Beberkan Indeks Keterbukaan Informasi Publik Pemda Riau, Hasilnya Mengecewakan

FITRA Beberkan Indeks Keterbukaan Informasi Publik Pemda Riau, Hasilnya Mengecewakan

23 September 2019
Suasana launching hasil Indeks Keterbukaan Informasi Publik (Foto: Istimewa/FITRA Riau)

Suasana launching hasil Indeks Keterbukaan Informasi Publik (Foto: Istimewa/FITRA Riau)

RIAU1.COM - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau menyebutkan Pemprov Riau cenderung tidak memiliki kesadaran dan terkesan tertutup jika disinggung soal kinerja keterbukaan informasi di daerahnya.

Hasil ini mereka ungkap setelah membeberkan hasil Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) badan publik pemerintah daerah se Provinsi Riau tahun 2019, Senin, 23 September 2019.

"Hasil indeks keterbukaan informasi menunjukkan kinerja keterbukaan informasi sebagian besar pemerintah daerah di Riau masih rendah dan cenderung tertutup," sebut Koordinator Fitra Riau Triono Hadi.

Hasil tak baik ini didapat dari tiga penilaian. Seperti aspek kesiapan kelembagaan, informasi berkaitan anggaran dan informasi tata kelola hutan dan lahan. 


Tim FITRA Riau bekerja melibatkan komunitas di masing-masing daerah dilakukan dalam rentang waktu Maret- Juni 2019 dengan metode tracking website, akses informasi dan wawancara mendalam melalui PPID masing-masing pemerintah daerah.

Hasilnya terdapat daerah yang memperoleh skor indeks sangat rendah dengan kategori tertutup. Daerah itu adalah Kabupaten Meranti, Kuansing dan Rohul dengan nilai indeks rata-rata 17,5.

Menyusul Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru, Rohil, Kampar dan Inhhil dengan skor antara 21-40 dengan kategori kurang terbuka dan Kabupaten Bengkalis, Siak, Dumai lalu Pelalawan mendapat skor antara 41-60 dengan kategori cukup.

"Hasilnya tidak ada satu daerah yang berhasil meraih skor indeks dengan kategori sangat terbuka," ucapnya kecewa.