Anggota DPRD Riau Asal Minangkabau Ini Minta Pelaku Kerusuhan di Wamena Segera Ditangkap

Anggota DPRD Riau Asal Minangkabau Ini Minta Pelaku Kerusuhan di Wamena Segera Ditangkap

4 Oktober 2019
Anggota DPRD Riau, Markarius Anwar

Anggota DPRD Riau, Markarius Anwar

RIAU1.COM - Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua menuai sorotan seluruh masyarakat Tanah Air, termasuk di Riau.

Ditambah lagi, bagi masyrakat pendatang yang menjadi korban dan terpaksa harus mengungsi, salah satunya perantau dari Sumatera Barat (Sumbar).

Hal ini pun mengundang simpati dari Urang Awak yang ada di Bumi Lancang Kuning, salah satunya Markarius Anwar yang merupakan anggota DPRD Riau 2019-2024. ia mengaku sangat sedih dengan insiden di Papua tersebut.

Legislator Riau asal Kabupaten Tanah Datar, Sumbar itu juga menyayangkan adanya sembilan orang perantau Minangkabau yang tewas dalam insiden di Wamena itu.

Menurutnya, kejadian itu tidak perlu terjadi jika aparat bisa mengantipasi lebih awal. "Awal mula kerusuhan ini kan sudah nampak dari awal, tapi karena ketidaksiapan aparat dalam mengantipasi kerusuhan di Papua. sehingga terjadi seperti ini," ujarnya, Jumat 4 Oktober 2019.

Markarius melanjutkan, kerusuhan itu bisa segera diantisipasi sejak awal terjadi, jikalau intelejen negara ini bisa berfungsi dengan baik.

Maka dari itu politisi PKS ini meminta para pelaku pembunuhan warga Minang di Wamena segera ditindak oleh aparat kepolisian.

"Saya juga melihat ada pengacau dalam kerusuhan itu, sebab cerita yang sudah kita lihat pendatang justru diselamatkan oleh warga tempatan yang asli orang Papua di Gereja sehingga mereka aman," tuturnya.

"Artinya ada orang lain yang datang mengacau disitu harusnya ini sudah kebaca oleh penegak hukum, " sam,bung legislator PKS dapil Siak dan Pelalawan tersebut.

Markarius meyakini, aparat TNI dan kepolisian bisa menyelesaikan kerusuhan agar Wamena bisa lebih tentram lagi, dan para perantau dari Minang, Bugis dan lainnya tidak harus kembali ke kampung halaman.

Seperti yang diketahui, sebanyak 30 warga pendatang meregang nyawa dalam kerusuhan di Wamena, Papua. 20 korban meninggal dunia berasal dari Bugis dan Makassar, Sulsel. Sedangkan 9 lainnya warga Sumbar.