Bukan Ke Bank Riau, PT PER Malah Serahkan Deposito Ke Bank Banten, Komisi III Meradang

Bukan Ke Bank Riau, PT PER Malah Serahkan Deposito Ke Bank Banten, Komisi III Meradang

17 Juni 2021
Komisi III DPRD Riau sidak ke PT PER Riau

Komisi III DPRD Riau sidak ke PT PER Riau

RIAU1.COM - Komisi III DPRD Riau membidangi pendapatan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) guna melihat langsung kinerja dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.

Adapun hasil sidak yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi itu ditemukan bahwa PT PER mendapatkan laba bersih sekitar Rp 1,5 Milyar. Tapi laba itu bukan dari kinerja, melainkan dari bunga deposito.

"Mereka dapat uangnya dari bunga deposito, kemudian ditambah pelepasan aktiva sebesar Rp 138 juta. Ini kan bukan karena kinerja, andai kata kita tak punya deposite, berarti kita tidak ada laba," kata Husaimi. Kamis 17 Juni 2021.

Lebih parah lagi lanjut Husaimi, deposito sebesar Rp 3,1 M ini diberikan kepada bank daerah lain, yakni Bank Banten. Yang seharusnya PER mendepositokan uang tersebut ke  Bank Riau Kepri (BRK), mengingat BRK adalah bank milik pemerintah daerah.

"PER ini mesti berpikir bagaimana membangun Riau, kita kan punya bank, kita harap tiga bulan deposito harus segera dialihkan ke BRK. Supaya uangnya bisa diputar BRK dan deviden BRK meningkat. Intinya, antar sesama BUMD harus saling mendukung,"pintanya.

Dalam sidak itu, Komisi III juga menyoroti kantor cabang PT PER di Pekanbaru yang 'menumpang' di kantor PT PER, dan mereka tidak membayar uang sewa, padahal secara manajemen mereka sudah terpisah.

"Harusnya dia bayar sewa, karena cabang di kabupaten kota lain bayar sewa. Mereka beralasan itu sudah berlangsung lama, nah yang begini kok tidak diubah,"jelasnya.

Dalam dari itu, Husaimi juga menyayangkan kantor PT PER yang terlalu besar dengan memakai tiga ruko, sehingga banyak ruang-ruang kosong. Seharusnya, manajemen bisa menyewakan ruangan tersebut dan menambah pendapatan untuk PT PER.

"Jam setengah sepuluh pagi kami kesana, sudah ada tulisan di depannya sedang istirahat, kemudian kami masuk, orang kosong, sementara kantor besar. Itu kan mubazir sampai 3 ruko. Lantai 2 dan lantai 3 banyak sekat tapi kosong. Manajemen harus mampu biar efisien dan laba bisa besar,"tutupnya.