Penabalan Akbar Menteri Sandiaga Uno Ditunda, LAMR Pelalawan Tawarkan Tiga Opsi Waktu

Penabalan Akbar Menteri Sandiaga Uno Ditunda, LAMR Pelalawan Tawarkan Tiga Opsi Waktu

23 Oktober 2021
Menteri Sandiaga Uno saat kunjungan ke Riau

Menteri Sandiaga Uno saat kunjungan ke Riau

RIAU1.COM - Setelah melalui proses komunikasi yang cukup panjang, kegiatan Penabalan Akbar di Istana Sayap Kesultanan Pelalawan resmi ditunda, setelah didapatkan konfirmasi bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno belum bisa hadir pada tanggal 23 - 24 Oktober 2021. 

Demikian disampaikan Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Pelalawan Datuk Seri T. Zulmizan F. Assagaff melalui rilis Sabtu 23 Oktober 2021.

Sebelumnya Menparekraf diundang khusus oleh LAMR melakukan kunjungan kerja ke Pelalawan, sekaligus menghadiri upacara adat Penabalan Akbar, yang merupakan rangkaian tiga penabalan (penobatan), yaitu Penabalan Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan sebagai Datuk Setia Amanah Masyarakat Adat dan Timbalannya, Penabalan Majelis Perangkat Kesultanan Pelalawan dan Penabalan Gelar Adat Kehormatan dari Sultan Pelalawan kepada Sandiaga sendiri. 

Dan sebelumnya telah dilakukan upacara adat "Merisik" dan "Meminang"(lamaran) untuk memastikan Sandiaga bersedia menerima gelar adat kehormatan yang hendak dianugerahkan dan ditabalkan.

Kondisi ini telah dilaporkan kepada Bupati Pelalawan, dan Sultan Pelalawan X yang setelah dijelaskan akhirnya meminta kegiatan penabalan ditunda, karena merujuk komunikasi dengan pihak kementerian dan Sandiaga sendiri tetap diupayakan untuk hadir dan sudah masuk usulan kegiatan.

"Selagi beliau masih bersedia, tetap kita tunggulah, kan kita sudah mengundang, "kata Zulmizan.

Sambung Zulmizan, Sultan Pelalawan Tengku Kamaruddin Haroen juga setuju untuk sabar menunggu."Beliau kan sudah bersedia menerima pinangan gelar adat kehormatan dari kita. Karena sudah diterima, itu harus kita hargai, dan penabalannya mesti tetap dilakukan," kata Zulmizan menyampaikan titah Sultan. 

Berdasarkan arahan Bupati dan Sultan Pelalawan tersebut, telah disampaikan usulan jadwal reskedul kepada Kementerian. Ada tiga opsi yang diusulkan. Pertama, tanggal 8 November 2021, saat Bono besar masuknya bulan Rabbiul Akhir 1443 H, kedua tanggal 22 November 2021 saat puncak Bono besar purnama Rabiul Akhir 1443 H, dan ketiga tanggal berapa saja yang Bang Menteri punya kesempatan. 

"Opsi pertama dan kedua memang dikaitkan dengan prediksi besarnya gelombang Bono, karena diharapkan Bang Menteri bisa sekalian melihat gelombang tidal bore Bono Sungai Kampar, yang terbilang sangat langka serta termasuk terbesar dan terpanjang di dunia tersebut. Biasanya pada November memang merupakan puncak terbesar sepanjang tahun," paparnya.***