Percepatan Vaksinasi di Sekolah, Tiga OPD Ini Diminta Satgas Covid-19 Riau Saling Koordinasi

Ilustrasi (Foto: Republika)
RIAU1.COM - Karena kasus baru Covid-19 di Provinsi Riau sudah jauh berkurang, beberapa sekolah telah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), namun demikian, penerapan protokol kesehatan harus tetap dijalankan.
Menurut penjelasan Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi, berdasarkan data kasus COVID-19 di Provinsi Riau kurang lebih 80 persen berusia di bawah 40 tahun. Namun 4.000 kasus kematian di Riau kurang lebih 80 persen di atas 60 tahun.
"Artinya yang menularkan COVID-19 di bawah 40 tahun termasuk anak-anak di bawah 18 tahun mereka bisa jadi sumber penularan utama karena mereka produktif mereka mobilisasinya juga banyak dibandingkan orang tua," kata dr Yovi.
Kemudian dia mengungkapkan, tanpa disadari bagi yang berusia di bawah 40 tahun ataupun yang masih anak-anak yang melakukan kegiatan diluar rumah menular virus Corona ketika sampai di rumah dan terdampak kepada orang tua.
"Untuk itu, perlunya melakukan percepatan vaksinasi ini (khususnya dibagi pelajar yang akan belajar tatap muka terbatas)," ujar dia.
Sambung dr Yovi menyebutkan, tujuan vaksin ini bukan hanya untuk melindungi diri sendiri bagi yang divaksin. Namun juga untuk melindungi keluarga, komunitas sekitar, bahkan orang tua di rumah.
"Vaksin ini tujuannya bukan untuk diri pribadi bagi yang divaksin tapi juga orang lain bahkan negara. Karena jika banyak yang tidak divaksin kemudian terjadi lonjakan kasus lagi kita melakukan PPKM akan terdampak pada ekonomi kita," tuturnya.
Untuk itu, ia berharap dari tiga dinas seperti Diskominfotik Riau, Dinas Kesehatan Riau, Dinas Pendidikan Riau perlu melakukan koordinasi bersama terkait upaya percepatan vaksinasi di lingkungan sekolah.*