
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Eva Refita mengajak PT PLN wilayah Riau Kepri untuk menyampaikan persepsi dan menyinkronkan data terkait rasio elektrifikasi (RE) sekaligus rumah tangga yang belum teraliri listrik di Provinsi Riau.
"Perlunya kita untuk melakukan penyamaan persepsi terkait data rasio elektrifikasi, karena terdapat perbedaan data antara ESDM Riau bersama PT PLN," katanya, saat rapat koordinasi dengan PT PLN, di Ruang Rapat Sekdaprov Riau, Rabu (16/3/2022).
Ia menjelaskan bahwa, pihaknya telah melakukan rapat bersama kabupaten kota se Riau terkait data rasio elektrifikasi. Disebutkannya, berdasarkan RE Provinsi Riau Tahun 2021 yaitu sebesar 92,536 persen, masih jauh dibawah RE nasional yang sebesar 99,4 persen berdasarkan data PLN dan Kementerian ESDM.
"Berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan juga telah diatur mengenai wewenang pembangunan ketenagalistrikan untuk di provinsi," ujarnya.
Selanjutnya, berdasarkan tahun 2021 KK yang teraliri listrik PLN dan non PLN di Provinsi Riau kurang lebih 1,9 juta KK. Sementara itu, masih ada sekitar 153 ribu lebih KK yang belum menikmati listrik.
Eva juga menyatakan, bahwa saat ini Dinas ESDM Provinsi Riau juga melakukan pendataan ke Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau untuk menginventarisir desa/dusun serta rumah tangga yang belum berlistrik secara komprehensif.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto menambahkan, perlunya penyamaan persepsi dan data terkait rasio elektrifikasi untuk pembangunan ketenagalistrikan di Provinsi Riau antara data Dinas ESDM Provinsi Riau dengan PT PLN.
"Mungkin kita perlu menambahkan lebih spesifikasi data RE 92 persen tersebut, sehingga kita bisa menyamakan data dengan PLN," sebutnya.
Untuk itu, Sekdaprov Riau ini berharap adanya upaya saling berkoordinasi dan bersinergi antara Pemerintah Provinsi Riau terkait pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Riau, sehingga jika terhadap hal yang dibutuhkan dapat segera dicarikan solusinya.
"Kita harapkan dapat bersinergi (dengan PLN) agar desa - desa kita bisa teraliri listrik," harap SF Hariyanto.*