
Ilustrasi/iStockphoto
RIAU1.COM - Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau, Dr Adolf Bastian menggelar audiensi dengan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid.
Dikatakan, Ketua PGRI Riau, Dr Adolf bahwa kunjungan ini menghasilkan sejumlah poin penting yang membawa angin segar bagi para tenaga pendidik di Bumi Lancang Kuning. Satu di antara yang menjadi sorotan utama adalah perhatian Pemprov Riau terhadap kondisi gedung guru yang selama ini membutuhkan renovasi.
Oleh karena itu, Dr Adolf mengapresiasi Gubernur Abdul Wahid yang langsung merespons laporan terkait program PGRI dan kondisi fasilitas gedung guru. Ia mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau juga sudah melakukan penilaian terhadap kebutuhan anggaran untuk perbaikan.
“Ya ini luar biasa pertemuannya ya, saya sebagai Ketua PGRI Riau sangat mengapresiasi. Kami melaporkan beberapa program PGRI, termasuk terkait kondisi gedung guru Riau. Alhamdulillah, tadi sudah dapat perhatian dari Pak Gubernur, rencana akan ada alokasi dana anggarannya,” ujarnya.
Dijelaskan, perhatian Pemerintah Provinsi Riau terhadap fasilitas guru ini menjadi bukti bahwa nasib tenaga pendidik tidak pernah dikesampingkan. Renovasi gedung guru diharapkan bisa memperkuat aktivitas organisasi PGRI sekaligus menjadi pusat kegiatan yang representatif.
Selain membahas infrastruktur, Dr Adolf juga menyinggung persoalan yang cukup sensitif, yakni keberadaan oknum-oknum yang berusaha memengaruhi penempatan seseorang menjadi kepala sekolah. Ia menyebut masalah ini sudah menjadi perhatian serius bagi PGRI.
“Kami bersyukur Pak Gubernur sangat mendukung guru-guru kita yang ada di Riau. Terlebih, untuk mengatasi permasalahan oknum-oknum yang beredar untuk mendudukan seseorang menjadi kepala sekolah,” jelasnya.
Ia menambahkan, guru dan kepala sekolah untuk tetap fokus meningkatkan kinerja serta profesionalisme dalam mengajar. Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada fasilitas, tetapi juga pada kesungguhan tenaga pendidik dalam menjalankan tugas mulia mereka.
“Jadi pada intinya, guru-guru di sekolah diharapkan fokus untuk melakukan dan meningkatkan kinerjanya. Saya tentu beri apresiasi segala langkah yang ditunjukkan Pak Gubernur. Harapan kami ke depan tentu program-program PGRI juga didukung oleh Pak Gubernur,” tutur dia.
Menanggapi hal itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan sikapnya terhadap segala praktik percaloan jabatan kepala sekolah. Ia meminta agar kepala sekolah tidak mudah terpengaruh dengan janji-janji pihak tertentu yang tidak memiliki kewenangan.
“Bagi kepala sekolah di Riau jangan pernah percaya dengan oknum itu. Saya akan melaksanakan mutasi dan rotasi dengan prinsip akuntabilitas yang jelas,” tegasnya.
Gubri Abdul Wahid menekankan, jabatan kepala sekolah merupakan amanah besar untuk membina dunia pendidikan. Karena itu, penilaian akan didasarkan pada kinerja dan profesionalitas, bukan pada kepentingan pribadi atau kelompok.
“Basisnya sekolah itu adalah tempat belajar dan mengajar, jadi kinerja yang dinilai jangan buat program sifatnya proyek. Saya mau peningkatan kapasitas belajar serta terampil anak-anak muridnya,” pungkasnya.*