Program Gernas BBI Menurut Gubri Syamsuar Bagus untuk Pertumbuhan Ekonomi Riau

Program Gernas BBI Menurut Gubri Syamsuar Bagus untuk Pertumbuhan Ekonomi Riau

3 Desember 2022
Gubri Syamsuar dalam arahannya pada kepala OPD

Gubri Syamsuar dalam arahannya pada kepala OPD

RIAU1.COM - Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dikumpulkan Gubernur Riau untuk belanja produk lokal dan berwisata di Indonesia saja.

Syamsuar juga meminta agar para pejabat di lingkungannya bisa menjadi brand ambassador produk-produk lokal dan mendukung penuh Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia/Produk Dalam Negeri (BBI/PDN) dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI).

Hal tersebut disampaikan Syamsuar, saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) terkait pelaksanaan Gernas BBI/PDN dan BBWI 2023 di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Jumat (02/12/2022) malam.

“Tugas yang harus kita laksanakan yaitu mendukung Gernas ini. Dan ini sebenarnya bagus untuk pertumbuhan perekonomian di Riau,” katanya.

Dijelaskan dia, bahwa Gerakan Nasional ini dapat mendorong optimalisasi belanja pemerintah untuk produk dalam negeri.

Untuk itu, Syamsuar perintahkan para pejabat di setiap OPD Pemprov Riau agar mempersiapkan Rancangan Umum Pengadaan (RUP) tahun 2023 dalam berkomitmen terhadap Gernas BBI/PDN dan BBWI.

Untuk meningkatkan PDN kata Syamsuar, kegiatan belanja pemda harus memprioritaskan produk dalam negeri yang proses pengadaannya  melalui e-katalog.

“Artinya capaian yang berkenaan dengan PDN sudah termasuk bagus. Jadi ini tidak dipersoalkan lagi. Tapi harusnya gerakan ini kita persiapkan RUP [Rencana Umum Kegiatan] untuk tahun 2023,” jelasnya.

Dijelaskan dia, program ini tentunya memiliki manfaat baik untuk pemerintah daerah. Karena Gernas BBI/PDN dapat mendorong UMKM/IKM/Artisan daerah masuk ke ekosistem digital, mendapatkan pelatihan, mendapatkan pendanaan, dan mengikuti pameran.

Kemudian, program Gernas BBI bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk lokal yang berkualitas. Selain itu mampu merangsang pembangunan karakter bangga buatan Indonesia sejak dini pada siswa.

Begitu pula dengan Gernas BBWI juga bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi lokal, meningkatkan pariwisata daerah, dan domestik.

Lalu, diharapkan bisa menciptakan sumber ekonomi baru, seperti perluasan lapangan kerja dan peluang usaha, serta peningkatan popularitas destinasi pariwisata.

“Karena itu tadi arahan Pak Menko Marves agar ini kita bisa serius dalam rangka untuk menindak lanjuti program Gernas BBI/PDN dan BBWI. Sehingga kita ini nanti dapat menggunakan semua produk-produk dalam negeri.” terang Gubri.

Lebih lanjut disampaikan Syamsuar, bahwa dalam waktu dekat ini akan ada kunjungan dari pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ke Bumi Lancang Kuning.

“Jadi makanya saya minta semua kepala OPD ini hadir malam ini. Karena nanti pada hari Selasa tim dari Kemenko Marves akan berkunjung ke sini. Dan mereka minta pertemuan juga sama kita serta diikuti oleh OPD yang terkait dari Kabupaten/Kota,” ucapnya.

“Ini agar semuanya kita bisa serius menindak lanjuti program bangga buatan Indonesia,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menghadiri Rakor Gernas BBI/PDN dan BBWI 2023. Rakor dipimpin langsung oleh Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, pada Jumat (2/12) siang.

Berdasarkan data Menko Marves, per November 2022, komitmen belanja produk PDN oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dan BUMN telah mencapai lebih dari Rp994,46 triliun dan e-katalog telah menyentuh angka 2,18 Juta produk.

Hal tersebut, sejalan dengan Inpres Nomor 2 Tahun 2022,  di mana Presiden telah memberikan instruksi kepada seluruh Menteri, Kepala Lembaga, dan Kepala Daerah untuk memanfaatkan dan memberdayakan produk dalam negeri dan produk UMK-Koperasi melalui pengadaan barang/jasa.

Tujuan dari instruksi ini tidak lain adalah untuk meningkatkan perputaran ekonomi, menciptakan supply-demand produk lokal, dan menciptakan sistem pengadaan pemerintah yang efisien, transparan, dan berkelanjutan.*