PUPR Riau Sebut Penyebab Kerusakan Jalan di Inhu Karena Angkutan Batu Bara

PUPR Riau Sebut Penyebab Kerusakan Jalan di Inhu Karena Angkutan Batu Bara

13 Februari 2023
Jalan Rusak di Indragiri Hulu/net

Jalan Rusak di Indragiri Hulu/net

RIAU1.COM - Saat ini dua titik terparah kerusakan jalan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sudah mulai fungsional. Yakni Jalan lintas Sei Karas-Batu Gajah dan Air Molek-Cirenti menuju Kuantan Singingi (Kuansing).

Namun, menjadi persoalan, di jalur ini banyak dilewati kendaraan truk bertonase berat seperti angkutan batu bara.

Titik-titik jalan lintas yang dulunya dalam kondisi rusak berat kini sudah dipadatkan menggunakan material. Pekerjaan perbaikan jalan sudah mulai dilakukan dalam sepekan terakhir.

"Kita sudah lakukan pemadatan jalan lintas Cirenti-Air Molek. Kemudian, Sei Karas-Batu Gajah juga. Sekarang jalan sudah fungsional," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) IV Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Provinsi Riau, Yunan Haris, Minggu (12/2/2023).

Untuk perbaikan jalan lintas Air Molek-Cirenti, terdiri dari spot-spot yang kerusakannya tergolong berat dan sedang. Banyak lubang-lubang besar menganga membentuk kubangan.

Jalanan diperparah banyaknya kendaraan besar melalui jalur ini. Ditambah tingginya intensitas hujan beberapa waktu lalu. Ada pun panjang titik-titik perbaikan jalan yang di sepanjang jalan lintas Inhu dan Kuansing itu lebih kurang mencapai 20 kilometer.

"Kalau yang parah itu sekitar 10 kilo meter. Itu sudah kita timbun, kita padatkan pakai material, kemudian kita ratakan lagi. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa dilewati semua jenis kendaraan," ungkap Yunan.

Begitu juga jalan Sei Karas - Batu Gajah, kondisi serupa banyaknya lubang-lubang besar kini juga sudah fungsional.

"Hanya saja yang jadi persoalan, di jalur ini banyak dilewati kendaraan truk bertonase berat seperti angkutan batu bara," ujar Yunan

Jalanan yang sudah fungsional sangat mungkin tak berumur lama. Karena itu, UPT Wilayah IV akan menyiapkan satu alat berat. Sehingga jika kembali rusak, alat berat akan cepat melakukan perbaikan.

"Ini memang dilematis. Truk batu bara tonasenya besar itu banyak melewati jalur ini. Dibiarkan, masyarakat tak mau tahu, pokoknya jalan bagus. Makanya nanti alat berat kita siapkan. Intinya dengan segala ketebatasan, kami tetap berupaya agar jalan ini tetap bisa dilewati," ujar Yunan.*