
Semarak Pendidikan Riau 2025
RIAU1.COM - Semarak Pendidikan Provinsi Riau 2025 di berlangsung meriah dengan deretan karya inovatif siswa yang memukau pengunjung. Dari robotik, kuliner, kriya, hingga pertunjukan seni, semua menjadi bukti bahwa generasi muda Riau terus berkreasi dan berinovasi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengajak seluruh elemen pendidikan untuk terus mendorong kreativitas dan keterampilan siswa agar mampu bersaing di era globalisasi. Ia mengatakan, Semarak Pendidikan bukan sekadar ajang tahunan, melainkan momentum yang memiliki makna dan arti mendalam bagi perkembangan pendidikan anak-anak dan generasi muda.
“Pendidikan anak-anak kita akan berkualitas, jika didorong dengan kreativitas dan inovasi. Anak-anak harus diasah skill-nya supaya mereka bisa bersaing, bertahan, dan bertanding melawan globalisasi di masa depan. karena hari ini belum tentu sama dengan hari esok,” katanya.
Menurutnya, tantangan di era sekarang jauh lebih kompleks dibandingkan masa lalu. Karena itu, anak-anak dan generasi muda perlu dibiasakan berpikir untuk terus berkembang dan beradaptasi.
Ia menekankan bahwa sekolah harus menjadi ruang yang mendorong kreativitas dan inovasi, karena tanpa kedua hal tersebut masyarakat akan tertinggal. Pendidikan, menurutnya, perlu mempersiapkan anak-anak agar siap menghadapi perubahan zaman.
“Di era globalisasi seperti sekarang ini, generasi muda dituntut untuk selalu berfikir, bermutasi dan berkembang. Persaingan pendidikan itu bukan hanya pengetahuan tapi juga keterampilan atau skill,” sebut Wahid.
Didampingi istri, Wahid berkesempatan meninjau dan membeli sejumlah produk karya siswa-siswi SMA, SMK dan SLB yang dijajakan di stan-stan bazar yang ada di sana. Orang nomor satu di Provinsi Riau itu mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Riau tersebut.
“Menurut saya kegiatan ini sangat bagus untuk mengenalkan produk-produk kerajinan siswa-siswi yang selama ini sudah berinovasi dan berkreasi. Produk-produk tersebut harus bisa masuk di pasar modern,” tutur Wahid.*