Berharap PAD dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Talang

Berharap PAD dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Talang

14 Oktober 2023
Gunung Talang/Net

Gunung Talang/Net

RIAU1.COM - Rencana kawasan kaki Gunung Talang akan dijadikan proyek geothermal atau pembangkit listrik tenaga panas bumi membuat khawatir sebagian masyarakat tempatan.

Masyarakat khawatir berjalannya proyek tersebut akan mengganggu lahan pertanian, bahkan masyarakat berpikir mereka akan dipindahkan dari tempat tinggal mereka saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Solok, Jon Firman Pandu, mengatakan, sebenarnya proyek geothermal di Gunung Talang bisa terlaksana dan tidak mengganggu aktivitas pertanian masyarakat.

“Saya sudah studi banding ke daerah lain yang proyek geothermalnya berjalan. Geothermal bisa berdampingan dengan masyarakat. Petani fokus dengan pertaniannya, geothermal berjalan menghasilkan PAD, memastikan energi dan menyerap tenaga kerja,” kata Jon belum lama ini yang dimuat Katasumbar.

Jon mencontohkan kabupaten sebelah yakni Kabupaten Solok Selatan yang kini memiliki proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Dari proyek itu saja, Jon mengungkapkan, Solsel bisa mendapatkan PAD senilai Rp70 miliar. Sedangkan dari total PAD Kabupaten Solok, menurut Jon, capaiannya tidak meraih angka Rp 70 miliar.

“Solok Selatan, dari satu PLTP itu saja, PAD-nya 70 miliar. Sementara kita (Kabupaten Solok) sudah dikumpulkan semua, pajak, restoran, wisata, tidak sampai Rp 70 miliar,” ujar Jon.

Jon meminta masyarakat, khususnya di kenagarian yang akan terkena dampak proyek geothermal, agar tidaktakut dan terprovokasi pihak tertentu yang ingin proyek geothermal ini batal. Jon mengatakan sangat disayangkan potensi energi panas bumi di Gunung Talang yang tidak semuanya dimiliki daerah lain tidak tergarap.

“Kita harus sadar, tidak semua lo daerah punya potensi energi panas bumi. Kita di Solok punya. Kenapa tidak kita maksimalkan itu. Banyak nanti peluang kerja yang akan terserap, baik secara langsung maupun tidak langsung dari ekosistem pembangkit listrik ini,” kata Jon lagi.*