Dugaan Penipuan Catut Nama Gubernur Sumbar, Seperti Ini Modusnya

Dugaan Penipuan Catut Nama Gubernur Sumbar, Seperti Ini Modusnya

3 Januari 2024
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah

RIAU1.COM - Pesan aplikasi chat Whatsapp (WA) yang mencatut nama Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, kembali terjadi.

Kali ini modusnya menjanjikan bantuan dana hibah untuk pembangunan atau renovasi tempat ibadah, sekolah hingga kelompok tani.

Menurut keterangan Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Siti Aisyah, yang dimuat Katasumbar, pesan elektronik tersebut sudah menyasar masyarakat.

“Saya Buya Mahyeldi bapak,” begitu isi pesan dari nomor 0895397336050, kepada salah seorang warga bernama Wardi.

“Salam hormat dan takzim. Jika ditempat bapak ada pembangunan/renovasi lembaga seperti masjid/musholla, sekolah TK/PAUD dan organisasi/Kelompok tani.” dalam pesan tersebut.

“Bapak Ketua Wardi segera konfirmasi saya, akan saya ajukan dana hibah dari kantor,” demikian isi lanjutan dari pesan itu.

Pesan serupa juga diterima oleh warga bernama Jurnaini dari nomor yang sama.

Foto profil nomor kontak tersebut menggunakan foto Gubernur Sumbar Mahyeldi yang didampingi istrinya, Harneli.

Dalam foto tersebut Mahyeldi mengenakan baju tradisional warna hitam, dengan peci, sedangkan istrinya mengenakan baju dan songket warna merah.

Kejadian serupa sebelumnya juga sudah pernah terjadi pada medio November lalu. Saat itu modusnya berupa penggalangan dana pembangunan pondok pesantren.

Siti Aisyah menyebut nomor tersebut bukan nomor ponsel Gubernur. Menurut dia, hal itu jelas penipuan yang diduga bisa membuat gaduh.

Menyikapi hal itu, ia pun menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melayani pesan tersebut.

Terutama dari nomor baru yang tidak dikenal, apalagi yang mengatasnamakan gubernur.

“Cermati isi dan berhati-hati kalau ada keraguan dapat menghubungi Diskominfo atau dinas terkait sesuai substansi yang disampaikan.”

” Misalnya kalau memang menjanjikan bantuan musholla, maka hubungi Biro Kesra,” pungkasnya.*