Ratusan Petani di Padang Panjang Terdampak Erupsi Marapi Terima Bansos

Ratusan Petani di Padang Panjang Terdampak Erupsi Marapi Terima Bansos

29 Maret 2024
Penyerahan bantuan pada petani di Padang Panjang/RRI.co.id

Penyerahan bantuan pada petani di Padang Panjang/RRI.co.id

RIAU1.COM - Bantuan Sosial (Bansos) disalurkan Pemerintah Kota (Pemko)Padang Panjang kepada 419 petani terdampak erupsi Gunung Marapi, di basement Bank Nagari, Kamis 28 Maret 2024.

Peningkatan aktivitas Gunung Marapi menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman petani di Kota Padang Panjang turut terdampak. Karena abu vulkanik dari erupsi itu dapat merusak tanaman mereka.

Seluruh petani yang mendapatkan bantuan ini merupakan yang memiliki Kartu keluarga (KK) Padang Panjang.

Sebelumnya petani ini juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupa beras 4,5 kg per jiwa yang ada dalam KK.

Bansos diserahkan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, bersama Kapolres, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro , Dandim 0307/Tanah Datar, Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi, Kasi Datun Kejari, Ridwan, SH dan Forkopimda lainnya.

Petani menerima bantuan uang tunai sebesar Rp500.000 dari Dana Belanja Tidak Terduga APBD Kota Padang Panjang.

Sonny menyampaikan, dampak erupsi Marapi ini banyak sektor yang terdampak, salah satunya pertanian. Banyak sayuran yang mengalami gagal panen dan produksi tidak menghasilkan. Sehingga terjadi kerugian yang mengakibatkan proses jual beli tidak dapat berjalan dengan baik.

“Untuk itu kita bersama-sama dengan Forkopimda melakukan upaya dan berdiskusi apa yang bisa kita lakukan untuk bisa membantu bapak ibu semua. Kalau kita totalkan jumlah kerugiannya diperkiraan Rp13 miliar. Untuk membantu meringankan beban bapak ibu semuanya, Pemko memberikan bantuan dari Dana Belanja Tidak Terduga,” ujarnya yang dimuat Katasumbar.

Ia juga mengatakan pada 2024 ini, dalam mendukung dan membantu melindungi petani di Padang Panjang, Pemko juga membuat program asuransi usaha tanaman padi.

“Bapak ibu yang bercocok tanam padi kita berikan asuransi yang berasal dari APBD dan APBN, untuk melindungi jika terjadi musibah banjir, serangan hama dan lainnya. Namun terdampak erupsi seperti sekarang belum masuk,” tuturnya lagi.*