
75 Siswa SD Adu Strategi Lomba Congklak Pada Hari Jadi Bengkalis ke 513
RIAU1.COM -Suasana riuh penuh keceriaan memenuhi Lapangan Tugu Bengkalis pada Sabtu pagi, 26 Juli 2025. Sebanyak 75 siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) tampak antusias mengikuti Perlombaan Congklak, salah satu permainan tradisional Melayu permainan anak negeri yang digelar dalam rangka kegiatan Hari Jadi ke-513 Bengkalis.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Johansyah Syafri. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa permainan congklak bukan hanya warisan budaya, namun juga sarana untuk melatih kecermatan, strategi, dan nilai-nilai sportivitas bagi anak-anak.
“Melalui congklak, kita ajarkan kepada generasi muda bahwa permainan tidak harus selalu berbasis teknologi. Ada nilai budaya dan pendidikan dalam setiap lubang congklak yang mereka isi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan perlombaan congklak ini bukan hanya untuk mencari juara, tapi membangkitkan kembali semangat anak-anak terhadap permainan yang menyatukan, bukan memisahkan.
Johansyah juga mengungkapkan harapannya agar permainan tradisional bisa kembali menjadi bagian dari kehidupan anak-anak.
“Terakhir kami berharap agar permainan tradisional seperti congklak kembali hidup di tengah-tengah anak-anak, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai identitas budaya yang patut dibanggakan dan dilestarikan”.
Lomba berlangsung dalam suasana santai namun kompetitif. Terlihat anak-anak berlaga secara berpasangan dalam sistem gugur.
Setiap peserta menunjukkan kemampuan menghitung dan strategi mereka, dibarengi sorak sorai dukungan dari teman dan guru sebagai pendamping yang ikut hadir.
Perlombaan ini juga menjadi wadah edukatif untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada generasi digital yang saat ini lebih banyak terpapar gadget. Dengan mengenakan pakaian bernuansa daerah, anak-anak tampak percaya diri dan bangga memainkan congklak yang menjadi bagian dari identitas budaya mereka.
Selain mengasah kemampuan berpikir logis, perlombaan ini juga membangun karakter peserta, seperti kerja sama, kesabaran, dan kejujuran. Para juri yang berasal dari unsur pemerhati budaya dan pendidik turut memastikan jalannya lomba berlangsung adil dan edukatif.