Finalis Duta Maritim Dwi Kurnia Sari Asal Bengkalis Tanyakan Soal PMI Dihadapan Wamenaker

14 Agustus 2025
Finalis Duta Maritim Dwi Kurnia Sari Asal Bengkalis Tanyakan Soal PMI Dihadapan Wamenaker

Finalis Duta Maritim Dwi Kurnia Sari Asal Bengkalis Tanyakan Soal PMI Dihadapan Wamenaker

RIAU1.COM -Dwi Kurnia Sari salah seorang mahasiswi berprestasi asal kelurahan pergam, kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, riau yang perbatasan langsung dengan selat melaka malaysia patut di acungi jempol.

Mahasiswi dengan Jurusan fisika FMIPA Universitas Riau, mewakili Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dalam ajang Sekolah Duta Maritim Indonesia bersama 40 mahasiswa se indonesia.

Finalis Sekolah Duta Maritim Indonesia, Dwi Kurnia Sari asal daerah pesisir Provinsi Riau hari ini menghadiri acara “Ngopi dan Ngobrol Pintar” yang dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Immanuel Ebenezer, Rabu 13 Agustus 2025 malam.

Saat penyampaian sambutan dari wakil menteri, Immanuel Ebenezer berkata bahwa menurut angka statistik pengangguran tertinggi itu berada di wilayah pesisir. Apalagi lulusan sarjana saja ada sekitar 1 juta an pengangguran.

"Bagaimana caranya kita harus menabrak tirai yang menghalang batasan pekerjaan seperti usia, pengalaman, serta sertifikasi yang mahal agar untuk menunjang mendapatkan perkerjaan,"ujar Immanuel.

"Saya menggarisbawahi bahwa saya tidak mau membenahi di luar kementerian, sedangkan dalam kementerian saya masih kotor," ujarnya lagi.
 
Dwi Kurnia Sari mengutarakan saat dihadapan Imanuel Ebenezer bahwa bagaimana cara langkah konkret kemnaker RI dalam menanggulangi yang saat ini maraknya pengiriman pekerja migran Ilegal. 

"Khususnya dari daerah Riau yang berbatasan langsung negara tetangga Malaysia. Mengingat kasus ini sering melibatkan calo dan sindikat bahkan instansi tertentu diduga juga ikut terlibat," kata Dwi Kurnia Sari.

Katanya lagi, selain penegakan hukum, apa strategi pencegahan dan pembinaan agar masyarakat tidak tergiur untuk berkerja ke luar negeri secara non prosedural.

Dalam hal tersebut, Wamennaker langsung menjawab padahal Riau merupakan salah satu daerah yang cukup kaya di mana bawah tanahnya mengandung minyak atas tanahnya pun minyak dengan luas kebun sawit, gubernur yang cukup tanggap dalam berbagai hal.

"Tidak menutup kemungkinan kejadian seperti itu terjadi, berarti ada yang salah dengan pemerintah daerahnya. Maka dari itu bikin regulasi terbaik. Maka dari itu coba lakukan audiensi kepada pemerintah daerah untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat di bagian pesisir provinsi riau," pungkas Wamenaker.