Jaga Pasokan Pangan, Penyeberangan Roro Bengkalis Diatur Khusus Selama MTQ

14 Juni 2025
Penyeberangan Roro Bengkalis/Antara

Penyeberangan Roro Bengkalis/Antara

RIAU1.COM - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis menggelar rapat koordinasi lintas sektor guna memastikan kelancaran distribusi bahan pangan, khususnya sayuran, melalui jalur penyeberangan Roro, menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau.

Salah satu hasil utama rapat menyebutkan bahwa kendaraan pengangkut bahan pangan, terutama sayuran dari dan ke Pulau Bengkalis, akan diberikan prioritas dalam jadwal penyebrangan Roro baik di pelabuhan Sei Selari maupun Air Putih. Kebijakan ini merupakan langkah antisipatif menghadapi potensi lonjakan kebutuhan pangan selama MTQ berlangsung.

Untuk mendukung operasional, disiapkan lima armada kapal Roro, dengan rincian tiga armada untuk penyebrangan reguler dan dua unit lainnya khusus untuk pejalan kaki. Namun, satu kapal akan disediakan khusus untuk Forkopimda Riau pada hari pelaksanaan kegiatan.

Kendaraan angkutan pangan tetap diwajibkan mengikuti aturan tonase maksimal 8 ton sesuai Perbup Bengkalis Tahun 2011. Larangan modifikasi kendaraan, seperti penambahan dimensi, juga ditegaskan guna menghindari pelanggaran ODOL (Over Dimension Over Load).

Dinas Ketahanan Pangan menekankan pentingnya sosialisasi intensif kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk spanduk, digital, dan stiker kendaraan. Hal ini bertujuan agar masyarakat memahami pentingnya kelancaran distribusi pangan serta mendukung implementasi kebijakan.

Sembari menunggu pengesahan aturan dalam bentuk Perbup atau Perda, solusi sementara yang akan diterapkan yaitu pemasangan spanduk identifikasi pada armada pengangkut sayur, penyusunan barcode kendaraan, serta pengaktifan grup komunikasi digital untuk mempermudah koordinasi lintas OPD dan pelaku distribusi.

Adapun rencana spanduk identitas kendaraan bertuliskan “Angkutan Bahan Pangan yang Mudah Busuk (Perishable Foods)”,sebagai penanda khusus bagi kendaraan prioritas yang akan melintas selama masa pelaksanaan MTQ.

Kebijakan ini diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya sistem distribusi pangan yang adaptif, efisien, dan berkeadilan, khususnya di tengah event besar seperti MTQ Provinsi Riau.*