Nama Wabup Bengkalis Dicatut Penipu, Seperti Ini Modusnya

Nama Wabup Bengkalis Dicatut Penipu, Seperti Ini Modusnya

23 Januari 2023
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Nama Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis H Bagus Santoso digunakan untuk aksi penipuan dengan modus menghubungi pengurus rumah ibadah agar mendapat bantuan dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Dalam aksinya penipu menggunakan layanan WhatsApp (WA) lalu memasang foto Wabup Bengkalis H Bagus Santoso mengenakan Pakaian Dinas Umum (PDU) lengkap memakai atribut. 

Awalnya, Wabup gadungan menghubungi mantan pengurus masjid Ar-Raudah melalui pesan layanan WA. Pada kesempatan itu, Wabup gadungan ini meminta kepada mantan ketua pengurus Masjid Ar-Raudah untuk mengirimkan data untuk persyaratan, seperti foto KTP pengurus/takmir masjid, nomor rekening masjid, susunan pengurus dan gambar bangunan masjid. 

Selanjutnya pengurus diminta untuk mengirimkan seluruh berkas melalui WA, dan berjanji akan diserahkan ke Sekda, kemudian Sekda akan menghubungi. Persyaratan akan ditunggu sampai tanggal 25 Januari.

Sebagaimana diketahui aksi serupa sebelumnya pernah menimpa orang nomor dua di Negeri Junjungan ini, tepatnya pada 18 Juni 2022 lalu. Dalam aksinya penipu menghubungi Pondok Quran Uwais Al Qarni, Bengkalis, yang bakal menerima bantuan donoasi via transfer. 

Terkait kejadian ini, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Hendrik Dwi Yatmoko, meminta kepada masyarakat, khususnya pengurus rumah ibadah maupun lembaga pendidikan dan pondok pesantren, serta kelompok dan perorangan, agar tidak percaya dengan aksi yang mengatasnama pejabat untuk memberikan dana hibah.

Karena pemberian dana hibah maupun bantuan, sudah dianggarkan di APBD 2023, dan biasanya akan disalurkan setelah melalui proses menyerahkan persyaratan oleh pengurus yang bakal menerima hibah. 

“Jika ada yang mengatasnamakan kepala daerah atau pejabat langsung menghubungi pengurus, menyatakan kalau lembaga atau institusinya menerima dana bantuan hibah, sudah dipastikan tidak benar. Untuk itu, kami minta kepada warga untuk lebih berhati-hati, jangan cepat percaya,” papar dia.*