Nissan Leaf
RIAU1.COM - Tahun 2020 mendatang, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) telah memastikan bakal meluncurkan mobil listriknya di Indonesia, yakni Nisan Leaf.
Hadir sebagai mobil listrik murni, baterai menjadi komponen paling krusial pada Nissan Leaf. Untuk menjawab adanya keraguan terhadap daya tahan baterai tersebut, Nissan mengklaim akan memberikan garansi tersendiri.
"Baterai kami memberikan garansi selama 8 tahun atau 160.000 kilometer, tanpa ada pengurangan performa," ujar Senior Manager R&D NMI, Jauhari Adzannis, dilansir Kompas.com, Selasa 10 September 2019.
Jauhari menjelaskan bila dilihat secara global, masa pakai baterai Nissan Leaf sendiri cukup panjang atau lebih dari delapan tahun. Bahkan selama ini, dari ratusan ribu Leaf yang telah terjual belum ada laporan masalah atau kecelakaan yang asalnya dari baterai.
Untuk jenis baterai yang digunakan pada Leaf sendiri, menurut Jauhari, ialah jenis Lithium-ion dengan material utama nikel, mangan, serta kadmium. Baterai tersebut memiliki kapasitas hingga 40 kWh 350V setelah dikembangkan lebih lanjut.
"Pengisian baterai kalau normal sekitar 11-12 jam dan bisa dilakukan di rumah dengan AC charging yang kami siapkan nanti. Kalau fast charging untuk DC memakan waktu sekitar 45 menit sudah bisa terisi sebanyak 80 persen," terangnya.
Untuk satu kali pengisian penuh, Jauhari mengungkapkan, Nissan Leaf diklaim memiliki daya jelajah hingga 270 kilometer. Bahkan menurut data pengetesan JC08 jarak tempuhnya bisa hingga 322 kilometer.
Meski berstatus mobil listrik, tapi soal tenaga, Nissan Leaf memang tak bisa dianggap enteng. Jauhari mengklaim performa penuh Nissan Leaf setara dengan mobil bermesin turbo dengan kapasitas 2.000 cc.
"Dari 0-100 kpj sekitar 7,9 detik, tenaganya 150 tk dan torsi maksimal di angka 320 Nm. Pengembangan elektrik powertrain juga sudah baru, jadi jarak makin bertambah dan tenaga lebih besar," pungkasnya.
