Ekspor Lidi Sawit RI Turun hingga 27,59 Persen

11 November 2025
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Indonesia akan memperkuat ekspor lidi sawit yang mempunyai potensi besar. Ekspor lidi sawit merupakan salah satu cara memanfaatkan limbah sawit untuk menjadi komoditas bernilai ekspor. 

Indonesia adalah salah satu eksportir utama lidi di dunia, dengan negara tujuan utama seperti India, Pakistan, dan negara-negara di Asia Selatan dan Timur Tengah. 

Ekspor lidi sawit memiliki peluang bisnis besar karena permintaan pasar global akan produk ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk berbagai kerajinan tangan dan peralatan kebersihan

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), nilai ekspor lidi nipah dan lidi sawit Indonesia pada 2023 meningkat 11,44 persen year-on-year (yoy) menjadi USD29,32 juta dari USD26,31 juta pada tahun 2022. 

Namun, pada Januari-Juni 2024, nilai ekspor lidi sawit dan lidi nipah turun 27,59 persen yoy menjadi USD 10,18 juta. Volume ekspor juga turun 18,91 persen yoy menjadi 26,6 ribu ton. 

Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke India, Jepang, dan Tiongkok. Namun, ekspor ke Pakistan, Filipina, dan Vietnam masih meningkat.

Untuk itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) akan terus mengembangkan kolaborasi dengan seluruh stakeholders termasuk kalangan petani kelapa sawit, petani kelapa dan kakao di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Bengkalis.

Kepala Divisi Kerjasama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP Helmi Muhansyah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada petani sawit yang telah hadir menjadi bagian dari peserta kegiatan praktik mengolah pelepah sawit menjadi produk Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) sawit tersebut.  

Dia berharap, dari kegiatan ini lahir produk-produk atau kegiatan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi Sawit. sawit dari Bengkalis yang dapat dikembangkan secara bersama-sama oleh BPDP. 

Helmi mencontohkan salah satu transformasi pembatik di Yogyakarta yang dulunya beromset kecil hingga saat ini menjadi beromset besar karena dukungan BPDP melalaui berbagai kegiatan edukasi dan promosi.  

“Berbagai kegiatan promosi UMKM yang dilaksanakan BPDP telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi produk-produk UMKM untuk berkembang,” katanya dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Inovasi pengolahan pelepah kelapa sawit menjadi produk bernilai ekonomis merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat ekonomi kerakyatan di Negeri Junjungan.

Karena pemanfaatan pelepah sawit sebagai bahan baku produk unggulan UMKM menjadi peluang baru bagi masyarakat untuk menciptakan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat kemandirian daerah yang berkelanjutan.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap pelepah sawit yang selama ini dianggap sebagai limbah, menjadi sumber daya baru yang memiliki potensi ekonomi tinggi. 

"Melalui inovasi ini, para petani dan pelaku UMKM diharapkan mampu menghasilkan produk unggulan seperti lidi ekspor, pakan ternak dari daun sawit, hingga biochar ramah lingkungan," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bengkalis Andris Wasono.

Diketahui, BPDP dan Aspekpir Indonesia melatih 80 orang yang merupakan petani sawit melalui kegiatan praktik mengolah pelepah kelapa sawit menjadi produk UKMK berupa lidi sawit siap ekspor, pakan ternak dari daun sawit dan biochar dari pelepah sawit

“Ke depan, kami berkomitmen untuk terus bersinergi dalam mengembangkan inovasi dan pelatihan yang dapat memperkuat posisi petani serta menjadikan sawit sebagai sumber kesejahteraan bersama,” kata Ketua DPD I Aspekpir Riau Sutoyo.*