Sinopsis Film Beirut, Aksi Seorang Mantan CIA Membongkar Konspirasi Penculikan di Lebanon

7 November 2020
Film Beirut

Film Beirut

RIAU1.COM - Film Beirut tayang dalam program Bioskop TransTV, Sabtu 7 November 2020 malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

Film bergenre drama aksi yang dirilis tahun 2018 ini, digarap sutradara Brad Anderson dan ditulis Tony Gilroy, yang dibintangi Jon Hamm.

Film Beirut mengisahkan tentang seorang diplomat AS, Mason Skiles yang tinggal di Beirut, Lebanon bersama istrinya Nadia yang memiliki darah Lebanon.

Berlatar tahun 1972, pasangan tersebut tengah merawat seorang anak yang mengaku tidak memiliki keluarga, bernama Karim, anak laki-laki berumur 13 tahun.

Suatu ketika, Cal Riley, yang merupakan petugas CIA dan juga rekan Skiles akan menanyai Karim. Karim adalah saudara dari Rafid Abu Rajal yang merupakan orang yang berhubungan dengan pembantaian Munich 1972.

Partai tersebut mendapat serangan oleh kelompok yang tengah menculik. Kemudian, dalam kejadian baku tembak selanjutnya membuat Nadia tewas.

10 tahun kemudian, Skiles menjadi pecandu alkohol berat serta bekerja sebagai seorang wiraswasta New England. Pada saat itu, ia sedang berurusan dengan pihak-pihak yang sangat keras kepala terhadap usaha-usaha kecil.

Pada saat ia berjuang mempertahankan usahanya tersebut, ia bertemu dengan Sully, seorang klien lama. Sully mendekatinya atas nama Pemerintah Amerika Serikat. Sully pun berharap Skiles kuliah akademi di Lebanon.

Kemudian, ia memberikan uang, tiket, hingga paspor. Pada mulanya, Skiles menolaknya, akan tetapi ia pun memutuskan untuk pergi ke Beirut.

Skiles bertemu dengan pejabat pemerintahan. Ia juga bertemu dengan Donald Gaines, seorang petugas CIA, duta besar Frank Whalen, Kolonel Gary Ruzak dari organisasi NSA, dan juga petugas CIA Sandy Crowder.

Skiles mengetahui jika Cal Riley telah diculik oleh penculik Lebanon dan meminta Skiles sebagai negosiatornya. Kemudian, mereka akhirnya bertemu dengan para penculik dan mendapati jika Karim adalah pemimpin penculikan tersebut.

Karim menculik Carl Riley sebagai ganti atas pembebasan saudaranya, Rafid. Pemerintahan Amerika bersikeras tidak menahan Rafid, Skiles pun curiga jika sebenarnya yang menahan Rafid adalah pihak Israel.

Skiles dan Ruzak melakukan perjalanan untuk mengamankan tentang pembebasan Rafid. Pihak Israel mengatakan jika mereka tidak memiliki Rafid. Akhirnya Skiles kembali ke Beirut untuk menemui Alice, istri dari Riley.

Justru Alice menganggap jika Skiles adalah orang yang bertanggung jawab penculikan Riley. Ia percaya jika Riley tetap berada di Lebanon karena rasa bersalahnya atas kematian Nadia.